Menurut situs Avibase - The World Bird Database, di Sulawesi dan pulau-pulau di sekitarnya, ada 519 species burung, dan di dalamnya ada 89 yang endemik. Hal ini menyebabkan Sulawesi menjadi salah satu daerah tujuan yang menarik bagi para wisatawan pengamat burung baik domestik maupun mancanegara.
Minahasa adalah salah satu daerah yang kerap dikunjungi oleh mereka. Ada beberapa lokasi pengamatan burung yang menarik sebagai berikut:
Gunung Mahawu - Gunung berapi ini letaknya tidak jauh dari kota Tomohon. Wisatawan bisa mengamati beberapa spesies unik di sana seperti: Common Kingfisher, Red-eared Fruit Dove, Sulawesi Myzomela, Scaly-breasted Kingfisher, Superb Fruit Dove, Sulphur-bellied Whistler dan masih banyak lagi. Waktu yang tepat untuk mengamati burung di Gunung Mahawu adalah dari jam 06:00 pagi sampai sekitar jam 09:00. Namun demikian di sekitar jam 06:00, sering kali puncak Gunung Mahawu masih ditutupi kabut. Oleh karena itu, aktivitas pengamatan bisa dilakukan di lereng gunung tersebut terutama di sepanjang tepian jalan raya.
Sonder - Ini adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Minahasa yang dikelilingi gunung, daerah perbukitan, sungai, areal persawahan, serta tanah-tanah pertanian. Secara ekologis, Kecamatan Sonder adalah lokasi yang ideal untuk aktivitas wisata pengamatan burung. Hutan pegunungan di Sonder adalah habitat bagi sejumlah spesies burung antara lain: Warbling White-eye, Crimson Sunbird, Sulawesi Cuckoo-dove, White-faced Cuckoo Dove, Sulawesi Blue Flycatcher, Black-faced Munia, dan lain-lain. Sama halnya dengan di Gunung Mahawu, kawasan pegunungan di timur Kecamatan Sonder sering ditutupi kabut di pagi hari.
Hutan Lereng Tounelet - Ini adalah hutan kecil di belakang Rumah Sakit Siloam. Di sini wisatawan bisa mengamati sejumlah spesies menarik seperti Sooty-headed Bulbul, Collared Kingfisher, Sahul Sunbird, Gray-sided Flowerpecker, Yellow-sided Flowerpecker, Turquoise Flycatcher, Slender-billed Crow, Brush Cuckoo, Chestnut Munia, Scaly-breasted Munia, Pale Blue Monarch, Grey-cheeked Green Pigeon, Sulawesi Hanging Parrot, Black-naped Oriole. White-nest Swiftlet, Barn Swallow, Glossy Swiftlet, dan lain-lain. Wisatawan perlu berhati-hati ketika melakukan aktivitas pengamatan burung karena jalan raya di Tounelet sering dilalui kendaraan bermotor baik roda dua maupun empat.
Daerah pertanian dan persawahan di Kecamatan Sonder merupakan habitat bagi banyak spesies burung. Beberapa di antaranya adalah: White-breasted Woodswallow, Collared Kingfisher, Hair-crested Drongo (White-eyed), Eastern Yellow Wagtail, White-browed Crake, Cattle Egret, Little Egret, Purple Heron, Cinnamon Bittern, Zebra Dove, Rock Pigeon, Finch-billed Myna, Uniform Swiftlet, Barred Rail, dan lain-lain.
Wisatawan pengamat burung biasanya membawa binoculars berukuran 10×42, 8×42 atau 10×50 mm. Ada juga yang membawa kamera D-SLR dengan lensa telefoto 600 mm. Alat spotting scope juga bermanfaat untuk melihat burung di jarak jauh. Namun tidak semua pengamat burung memilikinya. Pemandu wisata pengamatan burung biasanya membawa peralatan tambahan seperti laser pointer, portable speaker dan ponsel yang telah diisi rekaman suara berbagai spesies burung yang hendak diamati, dan aplikasi Merlin yang berguna untuk pengidentifikasian spesies burung.
Wisatawan yang ingin melakukan aktivitas pengamatan burung di Minahasa perlu terbang ke kota Manado. Setelah itu, perjalanan bisa dilanjutkan menggunakan kendaraan bermotor ke kota Tomohon atau kecamatan Sonder.
Wisatawan internasional bisa juga terbang langsung dari Singapura ke Manado dengan Scoot Air. Dan dari Guangzhou ke Manado dengan China Southern Airlines.
Ada hotel dan penginapan di kota Tomohon. Ada juga homestay di Sonder.
Jasa Kepemanduan
Wisatawan yang tertarik untuk berkunjung ke Minahasa, untuk melakukan aktivitas pengamatan burung, sambil berjalan kaki melihat indahnya pemandangan Sulawesi Utara, dan membutuhkan jasa pemandu, bisa memperoleh info itinerari dan biayanya dengan menghubungi saya (Charles Roring) lewat WA: +6281332245180 atau email: peace4wp@gmail.com.