Jalan-jalan di Ternate



Ternate adalah nama sebuah kota pulau di Provinsi Maluku Utara. Kota ini memiliki pemandangan yang indah sekali. Sebulan yang lalu, saya melakukan perjalanan wisata ke sana bersama dengan empat wisatawan Taiwan. Kami menikmati kegiatan pengamatan burung di Danau Tolire dan melihat Gunung Gamalama yang menjulang tinggi. Bagi saya pribadi, Ternate adalah kota yang sudah akrab dalam kehidupan saya sejak masa kecil. Dulu waktu penerbangan antara Papua dan Manado belum terlalu lancar, keluarga saya naik kapal penumpang. Ternate adalah salah satu pelabuhan yang disinggahi oleh kapal pelni tersebut.

Pemandangan Pantai di Ternate - Maluku Utara
Pantai di Ternate

Pusat Perdagangan Rempah-rempah di Zaman Kolonial

Pada zaman kolonial, Ternate merupakan pusat perdagangan rempah-rempah di Maluku. Kapal-kapal dagang milik Portugis, Spanyol dan Belanda serta Inggris pernah melayari perairan Maluku dan saling bersaing untuk monopoli perdagangan pala, cengkih, dan kayu manis. Setelah itu mereka membawa komoditas tropis tersebut dan menjualnya di Eropa dengan harga mahal.

Jejak aktivitas perdagangan rempah-rempah tersebut bisa dilihat dalam bentuk benteng dan berbagai bangunan tua seperti rumah dan gudang yang ada di Ternate dan sekitarnya.

Pemandangan Danau Tolire di Ternate

Danau Tolire adalah sebuah danau yang terletak sebelah timur kaki Gunung Gamalama. Bentuknya bulat. Kemungkinan besar, danau ini dulunya adalah kawah anak gunung berapi dari Gamalama. Wisatawan yang berkunjung ke sana bisa melihat keindahan panorama alam yang menakjubkan. Penduduk setempat mengatakan bahwa Danau Tolire ini memiliki keunikan tersendiri yang boleh dicoba oleh para pelancong. Jika seseorang melempar batu ke arah danau maka batu itu tidak akan sampai melewati danau. Batu itu kemungkinan besar akan jatuh kurang dari separuh diameter danau.

Danau Tolire di bawah Gunung Gamalama - Pulau Ternate
Danau Tolire di Ternate, Provinsi Maluku Utara

Setelah mengamati burung dan panorama alam di Danau Tolire, kami selanjutnya mengunjungi kawasan Jikomalamo yang terletak di pesisir pantai. Kami sempat melihat ratusan burung Metallic Starling di pepohonan sekitar pantai, dan puluhan Lesser Frigatebird yang terbang berputar-putar di angkasa.

Pemandangan pantai itu memang indah sekali di sore hari. Ketika matahari telah terbenam, kami pun kembali ke hotel Gand Dafam untuk beristirahat. Keesokan harinya saya mengantar wisatawan itu ke bandara. Mereka terbang ke Jakarta dan kemudian ke Taiwan. Saat saya berada di bandara, ada 2 orang ibu berpakaian khas Maluku Utara mendekati saya. Mereka menawarkan beberapa bungkus Halua Kenari. Saya pun membelinya sebagai oleh-oleh untuk orang tua saya yang saat ini tinggal di kampung di Sulawesi Utara. Di siang hari, saya terbang ke Manado, menghabiskan beberapa hari keliling Minahasa, kemudian melanjutkan perjalanan ke Papua Barat. ditulis oleh: Charles Roring