Burung Taun-taun Papua adalah salah satu jenis burung rangkong yang hidup di hutan hujan tropis dari dataran rendah hingga pegunungan menengah di Tanah Papua dan pulau-pulau di sekitarnya. Burung Taun ini dalam bahasa Inggris disebut Blyth's Hornbill (Rhyticeros plicatus). Ukuran tubuhnya besar, dan ketika terbang di atas pepohonan, ia mudah dikenal lewat kepakan sayapnya yang menimbulkan suara seperti kebasan kipas besar di angkasa. Suara itu bahkan melebihi suara pesawat kecil tanpa awak (drone). Ketika ia meluncur cepat menuruni hutan perbukitan, suaranya bagaikan pesawat jet yang sedang melesat di angkasa.

Burung Taun-taun hidup dengan memakan berbagai jenis buah-buahan di hutan. Salah satu yang menjadi favoritnya adalah buah pala hutan. Burung taun-taun adalah penyebar biji-bijian yang penting bagi ekosistem hutan. Sebagai salah satu burung besar, Taun taun bisa terbang dari satu kawasan dataran rendah ke hutan pegunungan yang jaraknya mencapai puluhan kilometer dari sarangnya. Terkadang kita bisa melihat mereka terbang secara berkelompok, atau secara berpasangan. Ada kalanya burung ini terbang sendirian. Sejumlah masyarakat adat di Tanah Papua menyebut Burung Taun-taun sebagai lambang Cinta Sejati. Menurut mereka, jika dalam satu pasang ada yang mati, maka yang hidup akan tetap sendiri sampai ia mati. Hal ini belum bisa dibuktikan secara ilmiah karena hal tersebut memerlukan durasi pengamatan yang sangat panjang.
Jika burung taun-taun telah kawin maka burung betina akan membuat lubang di pohon yang dijadikannya sebagai tempat bertelur. Burung taun-taun betina akan menjagai anaknya di dalam lubang sementara yang jantan pergi mencari buah-buahan. Ketika sedang bertengger di cabang pohon dan mencurigai ada sesuatu yang mencurigakan, seperti manusia yang sedang berjalan di bawah pepohonan hutan, burung tersebut akan mengeluarkan suara seakan-akan merasa terganggu. Jika ia merasa terancam, ia akan terbang dan kemudian diikuti oleh teman-temannya.

Di sore hari, burung taun-taun akan mencari cabang di ujung-ujung pohon sebagai tempat tidurnya. Mungkin ini adalah salah satu caranya untuk menghindari predator.
Lokasi Wisata Pengamatan Burung Taun-taun
Di Papua Barat, burung taun-taun termasuk dalam obyek pengamatan yang menarik. Hampir semua kabupaten dan kota di Papua Barat memiliki hutan yang didiami oleh taun-taun. Berikut ini adalah beberapa kawasan hutan yang menjadi lokasi wisata Pengamatan Burung Taun-taun:
- Hutan Cagar Alam Wondiboy, hutan di Distrik Naikere dan Hutan di sepanjang jalan poros Kampung Aisandami dan Kampung Yopanggar.
- Hutan dataran rendah dan perbukitan seperti di Pulau Waigeo Raja Ampat. Lokasi termudah untuk mengamatinya adalah di Pantai Warduwer -lokasi Raflow Resort, dan Hutan di kanan-kiri jalan menuju Kampung Saporkren.
- Hutan di Lembah Klasouw Kabupaten Sorong terutama di Kampung Klatomok, dan Kampung Malagufuk serta Malaumkarta di Kabupaten Sorong. Masyarakat kampung memiliki pondok-pondok wisata sederhana (homestay) yang bisa digunakan oleh warga yang tertarik untuk menginap di kampung.
- Kampung Ases, kota Fef, Pantai Weyos di Kabupaten Tambrauw. Di kota Fef, ada penginapan sederhana yang dikelola Gereja Katholik setempat. Wisatawan bisa tinggal di sana selama menikmati aktivitas pengamatan burung dan satwa liar di hutan sekitar kota Fef.
- Hutan Mesirrokow, Hutan Asai di Manokwari adalah lokasi yang penting untuk pengamatan burung taun-taun dan berbagai spesies burung tropis lainnya.
Burung ini bisa diamati di habitat aslinya dengan menggunakan binocular atau spotting scope. Para wisatawan bisa juga membawa Kamera Foto Burung
Jika Anda berminat untuk berkunjung ke Papua Barat untuk melihat burung taun-taun, Anda bisa terbang ke kota Manokwari. Maskapai Sriwijaya, Batik dan Lion/Wings menyediakan penerbangan reguler antara kota-kota besar di Indonesia dengan kota Manokwari. Saya akan menemui Anda di bandara dan mengatur perjalanan wisata Anda ke hutan hujan tropis guna melihat burung tersebut dan burung-burung lainnya.
Teropong pengamatan burung yang saya rekomendasikan:

Tur khusus pengamatan burung di hutan hujan tropis Papua Barat memakan waktu sekitar 3 hari sampai 2 minggu tergantung berapa banyak lokasi yang hendak dikunjungi wisatawan. Wisatawan pengamat burung ingin melihat sebanyak mungkin spesies burung. Oleh karena itu beberapa lokasi penting yang bisa dikunjungi adalah hutan Pegunungan Tinggi di Arfak, hutan pesisir di Kabupaten Tambrauw serta hutan perbukitan di Pulau Waigeo. Waktu yang diperlukan untuk menjelajahi hutan-hutan tersebut adalah minimal 2 minggu. Jika durasi itu terlalu lama, kunjungan ke hutan di pinggiran kota Manokwari akan tetap memungkinkan Anda melihat beberapa spesies burung tropis termasuk Taun-taun.
Silahkan menghubungi saya lewat email: peace4wp@gmail.com atau lewat whatsapp: +6281332245180. Ditulis oleh Charles Roring