BURUNG MAMBRUK

Burung Mambruk adalah nama untuk beberapa spesies Dara Mahkota yang hidup di Pulau Papua dan beberapa pulau yang ada di sekitarnya. Burung ini memiliki ukuran tubuh yang besar jika dibandingkan dengan burung dara, merpati atau pergam lainnya.

mambruk
Burung Mambruk Papua

IKLAN

Vitamin Untuk Burung Berkicau - Tersedia di Tokopedia
Tempat Makan Burung Liar
VermixPro
Obat Cacing Untuk Burung

Beberapa spesies Burung Mambruk yang dikenal sains antara lain:

Burung Mambruk hidup di kawasan hutan hujan tropis dataran rendah dan perbukitan. Makana utamanya adalah buah-buahan. Burung ini suka bertengger di dahan pohon yang tinggi namun sering pula terlihat berjalan di tepi sungai ketika mencari dan menelan bebatuan kecil yang berguna untuk membantu pencernaannya.

Burung Mambruk memiliki mahkota yang indah. Warna bulu abu-abu kebiruan serta kaki yang kokoh. Matanya bulat merah dikelilingi oval tajam berwarna hitam. Kaki-kakinya nampak kokoh ketika berdiri di cabang pohon. Di kedua sisi sayapnya ada warna putih.

Populasi Burung Mambruk semakin sedikit karena luasan hutan semakin mengecil sebagai akibat dari konversi hutan hujan tropis menjadi perkebunan kelapa sawit, pemukiman penduduk, jalan raya, serta aktivitas perburuan satwa liar. Karena dagingnya yang tebal, burung ini sering diburu oleh warga kampung sebagai sumber protein bagi keluarga mereka.

Ekowisata Pengamatan Burung

Dalam dunia ekowisata pengamatan satwa liar, Burung Mambruk adalah salah satu target pengamatan dan pemotretan di Tanah Papua. Untuk memotretnya wisatawan memerlukan kamera dengan lensa telefoto. Kamera D-SLR Canon atau Nikon yang bersensor yang tinggi ditambah lensa telefoto seperti Sigma 150-600 mm sport adalah pilihan utama para fotografer alam liar. Wisatawan pengamat burung bisa juga membawa kamera Nikon Coolpix P1000 atau juga Canon SX70HS untuk memotret burung maupun flora dan fauna yang berada di kejauhan. Kebanyakan wisatawan yang tertarik dengan flora dan fauna membawa binocular 10×42 mm. Ada juga yang membawa teropong dengan spesifikasi berbeda seperti 10×50 atau 8×42. Saya pribadi menggunakan binocular SVBONY 10×50 mm.

Selain Burung Mambruk, burung-burung lain yang bisa dilihat di hutan Tanah Papua adalah Kakaktua Putih, Kakaktua Raja, Nuri Bayan, Kumkum, Raja Udang Paruh Kuning, Raja Udang Kookaburra, Rangkong Papua, Cendrawasih Kuning Kecil, Cendrawasih Raja, Cekakak Pita Biasa, Cekakak Pita Bidadari dan masih banyak lagi.

De Kroonduif

Ketika pemerintah Belanda masih menguasai Tanah Papua, mereka mendirikan sebuah perusahaan penerbangan yang bernama De Kroonduif, yang adalah bagian dari Perusahaan Nasional Penerbangan Belanda yakni KLM (Koninklijke Luchtvaart Maatschappij). De Kroonduif mengoperasikan beberapa pesawat seperti de Havilland Canada, kemudian ditambah lagi dengan DC-3 dan Twin Piooner dengan pangkalan utamanya adalah Bandara Mokmer di Pulau Biak.

Jalur penerbangannya meliputi kota-kota utama di pesisir dan pedalaman dari wilayah Netherlands New Guinea (atau juga dikenal dengan sebutan West Papua). Setelah wilayah Irian Barat ini masuk ke dalam Republik Indonesia, perusahaan penerbangan de Kroonduif digabungkan ke maskapai penerbangan Merpati Nusantara Airlines yang ternyata di kemudian hari akhirnya tidak beroperasi lagi. Ditulis oleh Charles Roring

Teropong pengamatan burung yang saya rekomendasikan:

Nikon Action EX 12×50 CF
Silahkan Beli di Tokopedia