Cendrawasih Raja atau yang dalam bahasa Inggris disebut King Bird of Paradise (Cicinnurus regius) adalah salah satu spesies burung surga yang hidup di hutan dataran rendah dan daerah perbukitan di Tanah Papua. Ukuran badannya kecil saja. Yang jantan sekitar 16 cm sedangkan yang betina 19 cm. Di pepohonan yang banyak ranting, tanaman tali hutan dan rotan yang bergelantungan, burung Cendrawasih Raja suka hidup di sana.
Foto burung Surga Raja dari Tambrauw |
Cendrawasih Raja bisa ditemukan di hampir semua kawasan hutan dataran rendah dan perbukitan. Lokasi yang mudah dijangkau untuk melakukan pengamatan burung ini adalah di Kabupaten Tambrauw. Di sini, warga melestarikan hutan dan membiarkan berbagai satwa hidup dan berkembang. Foto berikut ini adalah Cendrawasih Raja yang hidup di hutan Tambrauw. Foto tersebut dibuat oleh Nico Nauw, seorang pemandu turis di daerah tersebut.
Wisatawan yang ingin berkunjung ke Kabupaten Tambrauw untuk mengamati burung Cendrawasih Raja dan burung-burung tropis Papua bisa pergi ke pantai Weyos dengan naik speedboat.
Tidak mudah bagi siapapun untuk mencari burung Surga Raja tersebut di dalam hutan karena ukuran tubuhnya yang kecil. Oleh sebab itu, wisatawan membutuhkan jasa seorang pemandu (guide).
Untuk mencapai Tambrauw, wisatawan perlu terbang ke kota Sorong. Ada beberapa penerbangan reguler yang menghubungkan kota Sorong dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia. Beberapa maskapai penerbangan yang pesawatnya terbang ke kota Sorong adalah Garuda, Sriwijaya Air, Batik Air, Lion Air, Wings Air, dan Nam Air.
Tiba di kota Sorong, wisatawan perlu melanjutkan perjalanan ke Tambrauw dengan naik kendaraan 4WD. Jangan lupa membeli bahan makanan sesuai dengan jumlah hari yang akan dihabiskan oleh wisatawan selama di Tambrauw.
Untuk akomodasi di pantai Weyos, wisatawan bisa tinggal di shelter tepi pantai. Tapi wisatawan perlu membawa tenda dome dan matras. Kalau lokasi yang dituju adalah Sausapor (kota pantai dari Kabupaten Tambrauw), ada guesthouse atau penginapan yang bisa dijadikan sebagai tempat menginap.
Pastikan bahwa wisatawan membawa kamera yang memadai seperti D-SLR dengan lensa 600 mm atau bridge camera seperti Canon SX70HS, Nikon P900 dan Nikon P1000.
Perlengkapan pengamatan burung yang penting untuk dibawa serta adalah teropong (binocular). Salah satunya adalah SVBONY 10×42.
Semoga aktivitas wisata pengamatan flora dan fauna bisa meningkatkan dan kepedulian kita terhadap upaya-upaya pelestarian alam.
Ini ditulis oleh Charles Roring
Baca Juga: