Pages

Saturday, August 7, 2021

Pulau Mansinam dan Daya Tarik Wisatanya

Sebelum Pandemi Covid mencapai Tanah Papua, Pulau Mansinam hampir setiap hari dikunjungi oleh wisatawan lokal, dalam negeri dan manca negara. Mereka berkunjung untuk melihat situs pekabaran Injil yang pertama kali di Tanah Papua. Pada 5 Februari 1855, dua orang misionaris Jerman yakni C.W. Ottow dan J.G. Geissler mendarat di Pulau Mansinam untuk mengabarkan Injil kepada masyarakat asli Papua. Perjuangan mereka cukup berat dan selanjutnya diteruskan oleh para missionaris dari Belanda. 

Pulau Mansinam di Papua Barat
Pulau Mansinam dan Daya Tarik Wisatanya

Setiap tahun, pada tanggal 5 Februari, masyarakat di Provinsi Papua dan Papua Barat merayakan hari peringatan Pekabaran Injil secara meriah. Ribuan orang dari berbagai tempat di Tanah Papua, dari daerah-daerah di Indonesia dan bahkan dari luar negeri berkunjung ke Manokwari dan Pulau Mansinam. Pawai budaya diadakan di sepanjang jalan-jalan utama kota Manokwari. Para peserta banyak yang mengenakan pakaian tradisional dan memperagakan berbagai tarian adat yang menarik. 

Banyak sekali wisatawan yang berkunjung ke Manokwari dan Pulau Mansinam untuk menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun Pekabaran Injil tersebut. 

Atraksi Ekowisata

Selain atraksi wisata religi, Pulau Mansinam memiliki pantai-pantai berpasir putih yang mengitarinya. Perairan pantai yang jernih memungkinkan wisatawan untuk berenang dan menikmati aktivitas snorkeling di atas gugusan terumbu karang yang berwarna-warni. Berbagai spesies ikan hidup di sana. Beberapa di antaranya adalah: Striped Surgeonfish, Convict Surgeonfish, Pink Anemonefish, Butterflyfish, Moorish Idol, dan masih banyak lagi. Wisatawan yang hendak menikmati olah raga snorkeling di sana hendaknya membawa peralatan sendiri seperti mask (kaca mata selam), snorkel (pipa napas), dan swimfins (kaki bebek) serta pelampung. Lokasi snorkeling yang bagus adalah di wilayah belakang pulau khususnya sepanjang pesisir pantai yang berhadapan dengan Pegunungan Arfak. Spot snorkeling yang juga bisa dikunjungi wisatawan adalah di sepanjang Pantai Sra-Oseri. 

Black-backed Butterflyfish (Chaetodon melannotus)
Ikan Kupu-kupu Punggung Hitam di Perairan Manokwari

Untuk wisatawan yang menyukai ekosistem hutan, mereka bisa berjalan atau naik sepeda mengelilingi Pulau Mansinam. Atau juga mereka bisa mendaki ke arah perbukitan untuk sampai ke Patung Yesus di puncak pulau itu. Di pagi hari ada kupu-kupu, burung dan berbagai jenis serangga yang dapat dilihat di sepanjang jalan menuju bukit. Beberapa spesies burung yang sempat teridentifikasi antara lain Brahminy Kite, Singing Starling, Yellow-billed Kingfisher, Sacred Kingfisher, dan Rufous-bellied Kookaburra. Wisatawan perlu membawa binocular untuk mengamatinya.

Selama Pandemi Covid berlangsung jumlah wisatawan yang berkunjung ke kota Manokwari dan Pulau Mansinam menurun drastis. Hal ini tentu saja berpengaruh pada roda perekonomian setempat.

Semoga Wabah Covid ini bisa segera berlalu sehingga wisatawan bisa berkunjung lagi ke Pulau Mansinam seperti sedia kala. Ini ditulis oleh Charles Roring.

Baca juga:

No comments:

Post a Comment