Saya tahu sejumlah kawasan terumbu karang di perairan Manokwari. Dulu sebelum Pandemi Covid-19 melanda Indonesia, saya sering memandu wisatawan internasional untuk menikmati kegiatan snorkeling di pantai. Kami bisa melihat berbagai spesies ikan nemo seperti: Pink Anemonefish, Red and Black Anemonefish, Spinecheek Anemonefish. Ada juga berbagai spesies ikan lainnya seperti Striped-Surgeonfish, Three-spots Dascyllus, Yellow-tailed Blue Damsel, Moorish Idol, Lionfish dan masih banyak lagi.
Ikan - ikan Nemo di Perairan Manokwari |
Umumnya ikan nemo berada di kedalaman sekitar 1,5 - 10 meter di buttress zone dari kawasan terumbu karang. Kalau dalam bahasa sehari-hari, di zona tepian terumbu karang yang langsung jatuh ke laut dalam. Ini adalah zona terdepan dari terumbu karang yang menghadap laut dalam. Tentu bagi siapa saja yang tidak terbiasa berenang di tepian ini, akan terasa mengerikan jika melihat gelapnya laut dalam. Untuk memotretnya saya kadang harus melakukan selam bebas selama sekitar 1,5 menit. Agar tidak terdorong ke permukaan atau ditarik arus, saya harus mencari bebatuan yang keras dan menahannya. Setelah posisi stabil, saya mulai mengarahkan kamera ke ikan nemo lalu memotretnya.
Ikan Nemo Merah Hitam (Red and Black Anemonefish) serta Ikan Three Spot Dascyllus di terumbu karang Manokwari |
Saya dulu menggunakan Canon G1X, Fujifilm XQ2 dengan rumahnya yang kedap air. Tapi sekarang ada kamera yang lebih kecil dan tahan air seperti Nikon AW 130.
Saya berusaha setenang mungkin di dalam air. Kamera disetel ke mode pengambilan foto ikan. Setelah memotret ikan beberapa kali maka saya bisa kembali ke permukaan untuk menghirup udara segar.
Pantai Bakaro yang langsung menghadap laut bebas. Wisatawan perlu ekstra hati-hati kalau berenang di perairan ini. |
Beberapa kawasan terumbu karang yang merupakan habitat alami dari ikan nemo antara lain: Pantai Abasi, Pasir Putih, Pulau mansinam, serta Pantai Bakaro dan Pulau Kaki. Karena Pantai Bakaro dan Pulau Kaki langsung menghadap laut bebas serta kadang berarus kencang, wisatawan yang hendak berenang di perairan ini sebaiknya perlu ekstra hati-hati.
Saya sengaja menulis artikel pendek ini untuk menarik kepedulian kita semua tentang betapa indahnya dunia bawah laut. Kita perlu melestarikannya dengan mencegah sampah agar tidak masuk ke laut. Sampah yang dibuang sembarangan di tepi jalan dan halaman rumah, akan dibawa oleh air hujan ke selokan yang kemudian mengalir ke laut. Sebagai akibatnya, sampah akan merusak ekosistem terumbu karang yang ada di pesisir pantai. Kita bisa mengurangi atau berhenti menggunakan kantong atau barang-barang yang terbuat dari plastik, membuang sampah di bak-bak yang sudah disediakan pemerintah atau mendaur ulang.
Demikian sedikit cerita saya tentang kegemaran saya memotret ikan-ikan nemo. Semoga pembaca menikmatinya. Ini ditulis oleh Charles Roring 🙏
No comments:
Post a Comment