Pages

Thursday, July 29, 2021

Freediving in Warduwer Beach of Raja Ampat

Before the Covid-19 pandemic hit Indonesia, I used to go freediving at Warduwer beach of Waigeo island. My aim was to take underwater pictures of fish, coral reef and other marine creatures that live in the coral reef. Unfortunately, the visibility was very poor because of heavy rain in the previous day. 
swimming and freediving in Raja Amapat
I was freediving

It was a recreational freediving, so I did not dive too deep. As usual I saw a lot of fish in the water. There was a very interesting fish that I saw today. It was sitting on a rock in the shallow water.
Coral reef and marine life in Waigeo island of Raja Ampat
Fish at the drop off area of the coral reef

A beach resort is being built at the moment. Its name is Raja Ampat Flow (RAFLOW) Resort. The resort is a nice place for anyone who wants to enjoy their holiday in Raja Ampat. Birdwatching, swimming, snorkeling and sightseeing to karst islets can be organized at this beach.
stonefish in coral reef of Waigeo island
Stonefish at Warduwer beach of Waigeo island
If you are interested in visiting Raja Ampat, you could stay at this RAFLOW Resort.  Please, contact me by email to: peace4wp@gmail.com or send whatsapp to: +6281332245180.

Sunday, July 25, 2021

Liburan ke Lembah Klasouw di Kabupaten Sorong

Kabupaten Sorong memiliki kawasan hutan yang indah sekali untuk dijadikan sebagai destinasi wisata alam. Selama beberapa tahun belakangan sebelum adanya pandemi Covid-19, banyak sekali wisatawan internasional yang berkunjung ke kabupaten Sorong untuk melihat keanekaragaman hayati dari flora dan fauna yang ada di hutan hujan tropis Sorong. 

Salah satu lokasi yang mereka tuju adalah Lembah Klasouw yang terletak di sebelah timur kota Sorong dan dapat dijangkau dengan kendaraan 4WD dengan waktu tempuh sekitar 2 jam.

Wisatawan yang berkunjung ke sana biasanya menghabiskan waktu kurang lebih 3 hari/2 malam untuk melihat berbagai jenis satwa yang ada di hutan. Wisatawan lokal biasanya memanfaatkan liburan akhir pekan atau tanggal merah. Di siang hari mereka bisa melihat burung Kakak Tua Putih, Kakaktua Raja, atau Raja Udang Paruh Kuning. Jejak dan kotoran burung kasuari sering terlihat di hutan. Jika beruntung, wisatawan bisa melihat burung raksasa ini. 

Ada berbagai jenis kupu-kupu yang berwarna-warni di hutan tropis Lembah Klasouw ini. Salah satu yang berukuran besar dan memiliki warna yang mencolok adalah kupu-kupu biru (Blue Mountain Swallowtail Butterfly).

Berlibur ke Lembah Klasouw Kabupaten Sorong
Wisatawan Swiss di atas Lembah Klasouw, Kabupaten Sorong

Penjelajahan hutan di malam hari sering juga dilakukan oleh wisatawan dengan dipandu oleh warga setempat. Satwa nokturnal seperti lao-lao (wallaby), kuskus pohon, serta burung hantu Papuan Frogmouth bisa kita saksikan. Wisatawan biasanya tinggal di rumah-rumah penduduk (homestay). Ada kasur sederhana yang dipasangi kelambu.

Kampung Klatomok

Ada banyak kampung di Lembah Klasouw yang bisa dikunjungi wisatawan yang tertarik untuk melihat beragam jenis flora dan fauna yang ada di hutan hujan tropis Papua Barat. Salah satunya adalah Kampung Klatomok. Kampung ini sudah dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun manca negara yang tertarik  melihat hewan marsupial lao-lao dan kuskus, atau burung Jagal Papua, Raja Udang Biru Ekor Panjang. Wisatawan yang ke sana bisa juga mencoba kegiatan tokok, dan meramas sagu untuk menghasilkan tepung. Setelah dibawa ke kampung, wisatawan bisa ikut mencoba memasak sagu untuk membuat papeda atau mencampurnya dengan santan dan gula merah lalu membakarnya untuk dinikmati dengan teh panas atau kopi susu. Rasanya gurih sekali.

Wisatawan Indonesia di Kampung Klatomok, Kabupaten Sorong
Kampung Klatomok di Kabupaten Sorong
Kampung Klatomok di Kabupaten Sorong

Nah, jika Pandemi Covid-19 telah berlalu dan Anda ingin menikmati udara segar yang dihasilkan langsung oleh pepohonan hijau di hutan, silahkan berkunjung ke sana.

pramuwisata Kostan Magablo di Kabupaten Sorong
Pramuwisata Kostan Magablo di hutan Sorong dengan wisatawan Inggris

Oh ya, jangan lupa bawa kamera, binocular serta membeli bahan makanan di supermarket atau di pasar tradisional di Sorong seperti beras, tempe, telur, mie instan, roti, ikan asar (ikan asap), buah-buah, dan lain-lain. Bahan makanan ini bisa dimasak oleh mama-mama yang tinggal di kampung Klatomok yang ada di Lembah Klasouw untuk kebutuhan wisatawan. 

Jangan kuatir kalau ingin berlibur ke kampung Klatomok karena mereka sudah terbiasa melayani wisatawan manca negera yang datang dari berbagai negara seperti Amerika Serikat dan Inggris.

Oh ya, karena Pandemi Covid masih ada, maka saya harap pembaca menahan diri terlebih dahulu untuk ke sana. Nanti jika aturan PPKM sudah dicabut oleh pemerintah maka perjalanan wisata bisa dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Meskipun sederhana, Anda akan merasa nyaman tinggal dan berlibur di kampung serta berinteraksi dengan warga setempat. Ini ditulis oleh Charles Roring.

Memotret Nemo di Perairan Pesisir Manokwari

Saya tahu sejumlah kawasan terumbu karang di perairan Manokwari. Dulu sebelum Pandemi Covid-19 melanda Indonesia, saya sering memandu wisatawan internasional untuk menikmati kegiatan snorkeling di pantai. Kami bisa melihat berbagai spesies ikan nemo seperti: Pink Anemonefish, Red and Black Anemonefish, Spinecheek Anemonefish. Ada juga berbagai spesies ikan lainnya seperti Striped-Surgeonfish, Three-spots Dascyllus, Yellow-tailed Blue Damsel, Moorish Idol, Lionfish dan masih banyak lagi.

wisata snorkeling di Manokwari, Papua Barat
Ikan - ikan Nemo di Perairan Manokwari

Umumnya ikan nemo berada di kedalaman sekitar 1,5 - 10 meter di buttress zone dari kawasan terumbu karang. Kalau dalam bahasa sehari-hari, di zona tepian terumbu karang yang langsung jatuh ke laut dalam. Ini adalah zona terdepan dari terumbu karang yang menghadap laut dalam. Tentu bagi siapa saja yang tidak terbiasa berenang di tepian ini, akan terasa mengerikan jika melihat gelapnya laut dalam. Untuk memotretnya saya kadang harus melakukan selam bebas selama sekitar 1,5 menit. Agar tidak terdorong ke permukaan atau ditarik arus, saya harus mencari bebatuan yang keras dan menahannya. Setelah posisi stabil, saya mulai mengarahkan kamera ke ikan nemo lalu memotretnya. 

potret kerajaan nemo di Pantai Manokwari Provinsi Papua Barat
Ikan Nemo Merah Hitam (Red and Black Anemonefish)
serta Ikan Three Spot Dascyllus di terumbu karang Manokwari

Saya dulu menggunakan Canon G1X, Fujifilm XQ2 dengan rumahnya yang kedap air. Tapi sekarang ada kamera yang lebih kecil dan tahan air seperti Nikon AW 130.

Saya berusaha setenang mungkin di dalam air. Kamera disetel ke mode pengambilan foto ikan. Setelah memotret ikan beberapa kali maka saya bisa kembali ke permukaan untuk menghirup udara segar. 

snorkeling di terumbu karang Papua Barat
Pantai Bakaro yang langsung menghadap laut bebas. Wisatawan perlu ekstra hati-hati kalau berenang di perairan ini.

Beberapa kawasan terumbu karang yang merupakan habitat alami dari ikan nemo antara lain: Pantai Abasi, Pasir Putih, Pulau mansinam, serta Pantai Bakaro dan Pulau Kaki. Karena Pantai Bakaro dan Pulau Kaki langsung menghadap laut bebas serta kadang berarus kencang, wisatawan yang hendak berenang di perairan ini sebaiknya perlu ekstra hati-hati. 

Saya sengaja menulis artikel pendek ini untuk menarik kepedulian kita semua tentang betapa indahnya dunia bawah laut. Kita perlu melestarikannya dengan mencegah sampah agar tidak masuk ke laut. Sampah yang dibuang sembarangan di tepi jalan dan halaman rumah, akan dibawa oleh air hujan ke selokan yang kemudian mengalir ke laut. Sebagai akibatnya, sampah akan merusak ekosistem terumbu karang yang ada di pesisir pantai. Kita bisa mengurangi atau berhenti menggunakan kantong atau barang-barang yang terbuat dari plastik, membuang sampah di bak-bak yang sudah disediakan pemerintah atau mendaur ulang.

Demikian sedikit cerita saya tentang kegemaran saya memotret ikan-ikan nemo. Semoga pembaca menikmatinya. Ini ditulis oleh Charles Roring 🙏