Kabupaten Sorong memiliki kawasan hutan yang indah sekali untuk dijadikan sebagai destinasi wisata alam. Selama beberapa tahun belakangan sebelum adanya pandemi Covid-19, banyak sekali wisatawan internasional yang berkunjung ke kabupaten Sorong untuk melihat keanekaragaman hayati dari flora dan fauna yang ada di hutan hujan tropis Sorong.
Salah satu lokasi yang mereka tuju adalah Lembah Klasouw yang terletak di sebelah timur kota Sorong dan dapat dijangkau dengan kendaraan 4WD dengan waktu tempuh sekitar 2 jam.
Wisatawan yang berkunjung ke sana biasanya menghabiskan waktu kurang lebih 3 hari/2 malam untuk melihat berbagai jenis satwa yang ada di hutan. Wisatawan lokal biasanya memanfaatkan liburan akhir pekan atau tanggal merah. Di siang hari mereka bisa melihat burung Kakak Tua Putih, Kakaktua Raja, atau Raja Udang Paruh Kuning. Jejak dan kotoran burung kasuari sering terlihat di hutan. Jika beruntung, wisatawan bisa melihat burung raksasa ini.
Ada berbagai jenis kupu-kupu yang berwarna-warni di hutan tropis Lembah Klasouw ini. Salah satu yang berukuran besar dan memiliki warna yang mencolok adalah kupu-kupu biru (Blue Mountain Swallowtail Butterfly).
|
Wisatawan Swiss di atas Lembah Klasouw, Kabupaten Sorong |
Penjelajahan hutan di malam hari sering juga dilakukan oleh wisatawan dengan dipandu oleh warga setempat. Satwa nokturnal seperti lao-lao (wallaby), kuskus pohon, serta burung hantu Papuan Frogmouth bisa kita saksikan. Wisatawan biasanya tinggal di rumah-rumah penduduk (homestay). Ada kasur sederhana yang dipasangi kelambu.
Kampung Klatomok
Ada banyak kampung di Lembah Klasouw yang bisa dikunjungi wisatawan yang tertarik untuk melihat beragam jenis flora dan fauna yang ada di hutan hujan tropis Papua Barat. Salah satunya adalah Kampung Klatomok. Kampung ini sudah dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun manca negara yang tertarik melihat hewan marsupial lao-lao dan kuskus, atau burung Jagal Papua, Raja Udang Biru Ekor Panjang. Wisatawan yang ke sana bisa juga mencoba kegiatan tokok, dan meramas sagu untuk menghasilkan tepung. Setelah dibawa ke kampung, wisatawan bisa ikut mencoba memasak sagu untuk membuat papeda atau mencampurnya dengan santan dan gula merah lalu membakarnya untuk dinikmati dengan teh panas atau kopi susu. Rasanya gurih sekali.
|
Wisatawan Indonesia di Kampung Klatomok, Kabupaten Sorong |
|
Kampung Klatomok di Kabupaten Sorong |
Nah, jika Pandemi Covid-19 telah berlalu dan Anda ingin menikmati udara segar yang dihasilkan langsung oleh pepohonan hijau di hutan, silahkan berkunjung ke sana.
|
Pramuwisata Kostan Magablo di hutan Sorong dengan wisatawan Inggris |
Oh ya, jangan lupa bawa kamera, binocular serta membeli bahan makanan di supermarket atau di pasar tradisional di Sorong seperti beras, tempe, telur, mie instan, roti, ikan asar (ikan asap), buah-buah, dan lain-lain. Bahan makanan ini bisa dimasak oleh mama-mama yang tinggal di kampung Klatomok yang ada di Lembah Klasouw untuk kebutuhan wisatawan.
Jangan kuatir kalau ingin berlibur ke kampung Klatomok karena mereka sudah terbiasa melayani wisatawan manca negera yang datang dari berbagai negara seperti Amerika Serikat dan Inggris.
Oh ya, karena Pandemi Covid masih ada, maka saya harap pembaca menahan diri terlebih dahulu untuk ke sana. Nanti jika aturan PPKM sudah dicabut oleh pemerintah maka perjalanan wisata bisa dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Meskipun sederhana, Anda akan merasa nyaman tinggal dan berlibur di kampung serta berinteraksi dengan warga setempat. Ini ditulis oleh Charles Roring.