Pages

Friday, March 26, 2021

Mandi Bulan

Mandi Bulan atau Moonbathing bisa diartikan sebagai aktivitas "berjemur di cahaya bulan." Cahaya bulan sendiri sebenarnya adalah pantulan dari cahaya matahari. Ada istilah sunbathing atau mandi matahari yang artinya berjemur di sinar matahari. Nah, moonbathing berarti mandi bulan. Tapi cahaya bulan tidak berbahaya bagi mata sehingga bisa dilihat secara langsung. 

foto bulan sehari sebelum purnama
Hampir Purnama

Cahaya bulan yang lembut ini dapat memberikan suasana sejuk dan damai di hati orang yang menatapnya.  Orang yang menikmati mandi cahaya bulan bisa merasakan dirinya terhubung langsung dengan alam semesta. Mandi bulan bisa membantu mengurangi stress atau ketegangan pikiran yang dihadapi di tempat kerja atau selama menghadapi berbagai persoalan hidup yang dialami sehari-hari.

Meskipun dari jauh ukuran bulan nampak kecil, bulan memainkan peranan penting dalam kehidupan manusia. Pasang naik dan surut air laut ditentukan oleh posisi bulan terhadap bumi. 

foto supermoon tanggal 27 April 2021 malam di atas kota Manokwari, Papua Barat
Supermoon di atas Manokwari 27-28 April 2021

Di kampung-kampung nelayan pesisir yang terletak di laguna atau teluk sempit, ketika air pasang tiba, ikan-ikan besar dan kecil akan bergerak masuk ke dalam teluk. Warga kampung akan menunggu sampai air pasang tersebut sudah maksimal. Setelah itu, mereka akan menebar jaring. Ketika air surut, ikan besar yang hendak balik ke perairan yang lebih dalam akan terperangkap di jaring sedangkan ikan kecil bisa lolos menembus lubang jaring yang sengaja dipilih berukuran besar oleh masyarakat nelayan. Ini adalah cara menangkap ikan yang murah meriah karena nelayan tidak perlu mengeluarkan biaya bahan bakar untuk perahu motor mereka buat pergi ke laut.

Perahu atau kapal-kapal tradisional yang berlayar, navigasi mereka di lautan sangat terbantu oleh keberadaan cahaya, karena mereka bisa melihat daratan.

Dalam kebudayaan suku-suku di nusantara ada yang menggelar upacara atau pergelaran tari saat bulan purnama tiba. Ada tarian ucapan syukur kepada Sang Pencipta karena telah memberikan hasil panen yang berlimpah, ada juga tarian bagi muda-mudi yang sedang mencari pasangan dan lain-lain.

Para petani gula aren pasti tahu bahwa ketika bulan purnama tiba, nira yang bisa mereka peroleh lebih banyak dari pada hari-hari biasanya. Agar nira memiliki rasa manis, maka tempat untuk menampung nira tersebut (biasanya bambu atau jerigen plastik) perlu dicuci bersih supaya tidak ada sisa-sisa ragi yang dapat mengakibatkan terjadinya fermentasi. 

Nira itu kemudian dimasak menggunakan peralatan yang sederhana untuk membuat gula aren atau gula merah. Nira yang manis tersebut, di kalangan suku tertentu di nusantara, diminum oleh para ibu yang sedang menyusui bayi dengan maksud untuk meningkatkan jumlah Air Susu Ibu (ASI). 

Karena hampir 60% tubuh manusia mengandung air maka tentunya ketika kita melakukan mandi bulan atau beraktivitas di bawah cahaya bulan purnama, maka tubuh kita akan terpengaruh oleh gravitasi dan cahaya bulan tersebut. Seberapa besar pengaruhnya pada diri kita, tentunya hal ini memerlukan penelitian ilmiah yang lebih mendalam.  

Dalam filosofi timur, bulan dipercaya sebagai bagian dari energi Yin. Orang yang kelebihan energi Yang biasanya merasa badannya panas, emosi tidak tenang. Ia perlu menyeimbangkan energi di dalam tubuh. Oleh karena itu, mandi bulan dipandang sebagai salah satu cara untuk menyerap energi Yin yang bermanfaat bagi dirinya baik secara fisik, emosional dan spiritual. Pendapat ini tentu masih bisa diperdebatkan. 

Yang jelas adalah, ketika kita memandang bulan, kita akan merasakan kekaguman tersendiri pada ciptaan Tuhan yang bercahaya lembut di malam hari tersebut. Cahaya yang tidak merusak mata, cahaya yang dapat membuat perasaan atau hati kita menjadi teduh. Oleh Charles Roring

Baca juga:

Impermanence - sebuah konsep tentang ketidakabadian

No comments:

Post a Comment