Sendangsono adalah tempat ziarah bagi umat Katholik yang terletak di Desa Banjaroya, Kalibawang, Kulonprogo, Yogyakarta. Saya mengunjungi tempat ini waktu masih kuliah. Di tempat tersebut terdapat patung Maria - bunda Yesus yang sangat dihormati oleh umat Katholik dan perhentian-perhentian Jalan Salib yang menjadi bagian penting dalam peribadatan menjelang paskah. Semua bangunan, pelataran ibadah didesain sedemikian rupa hingga mengikuti kontur tanah yang berbukit serta nampak serasi dengan alam pedesaan yang ada di sekitarnya. Arsitek yang merancang lokasi peribadatan di Sendangsono adalah Romo Mangunwijoyo. Karyanya ini berhasil meraih Aga Khan Awards. Pastor yang sangat merakyat tersebut saat ini telah tiada. Namun demikian, beliau tetap dikenang lewat banyak buku yang telah ditulisnya dan bangunan-bangunan yang didesainnya.
Suasana Sendangsono yang sunyi dan rindang membuat para peziarah yang datang ke tempat itu dapat menjalankan doa rosario atau bermeditasi dengan tenang dan lebih khusyuk. Selama beberapa jam di Sendangsono, saya bisa menyegarkan pikiran yang sedang tegang akibat berbagai tugas perkuliahan yang menumpuk pada waktu itu.
Sendangsono sebenarnya tidak terlalu populer sebagai daerah tujuan wisata di mata para pelancong umum karena memang lokasi peribadatan ini sengaja tidak dipromosikan untuk konsumsi industri pariwisata massal. Namun demikian, siapa saja boleh datang ke Sendangsono untuk berdoa, atau melihat keindahan dan keunikan arsitekturnya - sejauh tidak mengganggu para peziarah yang sedang berdoa di tempat itu. Jadi jika Anda ke sana, bersikaplah yang sopan dan tidak ribut. Alangkah baiknya kalau berkunjung ke Sendangsono, Anda ditemani oleh seorang yang beragama Katholik agar dia bisa memberitahu apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat berada di kawasan peribadatan itu. Contohnya, andaikan Anda seorang wisatawan yang bukan beragama Katholik dan ketika berkunjung ke Sendangsono, ada sejumlah umat yang sedang mengikuti missa, Anda boleh melihat semua prosesi berlangsung dengan hikmat dan tenang. Hanya saja, saat memasuki sesi komuni - Anda tidak bisa ikut menerima pembagian hosti.
Setelah selesai berdoa rosario dan tidur-tiduran di pendopo Sendangsono hingga sore hari, saya dan teman-teman kembali lagi ke Jogja untuk selanjutnya meneruskan perjalanan ke Candi Borobudur pada keesokan harinya. oleh Charles Roring/E-mail: peace4wp@gmail.com
No comments:
Post a Comment