We organize birding, wildlife watching, farm and culture tours to various destination including farmland and forest in Subdistrict Sonder and Mount Mahawu of Tomohon in Minahasa Highland in North Sulawesi to Malagufuk, Klabili, and Raja Ampat, Java, Bali and Sumatra. My e-mail: peace4wp@gmail.com; Whatsapp: +6281332245180
Manokwari adalah ibu kota Provinsi Papua Barat. Tidak banyak yang tahu kalau Manokwari memiliki sejumlah tempat menarik yang bisa dikunjungi wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri. Berikut ini adalah beberapa destinasi wisata alam yang dimiliki oleh Manokwari:
Pulau Mansinam - Selain terkenal sebagai destinasi wisata rohani, pulau tersebut selama beberapa tahun terakhir ini secara teratur dikunjungi oleh kapal-kapal diving Phinisi. Di dalam kapal tersebut ada puluhan scuba diver yang ingin melihat dunia bawah laut yang ada di sekitar pulau itu. Sewaktu Perang Dunia ke-2 berkecamuk di lautan Pasifik, Manokwari yang dulunya adalah basis pertahanan Jepang kerap dibom oleh pesawat-pesawat Amerika.
Beberapa buah kapal milik Jepang yang sedang berlabuh di dalam Teluk Doreh ditenggelamkan dengan torpedo dan bom. Kini, para penyelam suka melihat kapal-kapal karam di sekitar Pulau Mansinam tersebut.
Gugusan terumbu karang memanjang di sebelah tenggara dan selatan pulau dengan kedalaman antara 1 meter hingga 30 meter. Oleh karena itu daerah ini cocok bagi para snorkeler ataupun scuba diver.
Pantai di Pulau Mansinam
Terumbu karang dan ikan damsel
Camp Dopi - Terletak kurang lebih 2 jam berjalan kaki ke arah barat dari kota Manokwari, Camp Dopi merupakan daerah tujuan wisata bagi para pencinta alam. Hutan yang tumbuh sepanjang Sungai Dopi adalah habitat alami berbagai jenis hewan seperti rusa, kuskus, kanguru dan burung-burung tropis. Camp Dopi sengaja dibuat untuk para wisatawan yang ingin hiking dan birdwatching. Tidak banyak orang yang tahu tentang keberadaan camp ini. Namun demikian, Camp Dopi telah dikunjungi oleh birdwatchers dari Eropa dan Amerika. Burung rangkong, kakaktua, dan kumkum selalu terbang di daerah itu. Saat terbaik untuk menonton burung Cendrawasih (paradisaea minor) adalah di pagi dan di sore hari. Jangan lupa membawa kamera digital telephoto atau digiscope jika Anda ingin menonton burung-burung surga jantan berdansa dan memamerkan bulu mereka yang indah untuk merayu para betina.
Sungai Dopi
Sungai Asai - Pantai utara Manokwari menyuguhkan pemandangan lautan biru Pasifik. Jalan aspal yang mulus adalah tempat yang ideal bagi para pencinta olah raga sepeda. Di samping itu, daerah aliran sungai Asai sering dijadikan rute hiking bagi wisatawa asing yang datang dari Belanda, Inggris dan tetangga kita - Thailand. Bebatuan koral berukuran besar menjadi saksi sejarah bahwa dulu dataran tersebut berada di bawah laut. Pohon-pohon besar yang tumbuh di kedua sisi sungai tersebut menjadi penopang utama ekosistem hutan hujan tropis Papua Barat. Jangan lupa membawa makanan secukupnya jika Anda ingin hiking di Sungai Asai.
Pegunungan Arfak
Pegunungan Arfak - meskipun ditaruh dalam point terakhir, destinasi ini merupakan destinasi utama wisata alam di Manokwari. Anda bisa hiking dari Mokwam hingga Anggi atau mendaki Gunung Susnguakti untuk melihat burung Cendrawasih dan Kuskus.
Daerah pesisir pantai Pegunungan Arfak juga merupakan destinasi wisata bahari yang tidak kalah keindahannya dibanding daerah-daerah lain. Terumbu karang yang berwarna-warni dan berbagai jenis ikan tropis bisa dilihat dengan memakai snorkeling mask. Beberapa waktu yang lalu, saya pernah membawa sejumlah wisatawan untuk snorkeling di kawasan pesisir pantai dari Pegunungan Arfak. Foto-foto bawah air yang mereka buat merupakan bukti bahwa Manokwari memiliki taman laut yang indah dan cocok untuk dijadikan sebagai daerah tujuan wisata bahari.
Terumbu karang di kaki Pegunungan Arfak
Nah, jika Anda sedang berencana untuk mengambil liburan di akhir tahun ini, pertimbangkanlah Manokwari sebagai tujuan berikutnya. Setiap destinasi yang saya sebutkan di atas akan saya rincikan lagi di masa yang akan datang ketika saya bercerita tentang jalan-jalan di Papua dalam blog ini lagi. oleh Charles Roring
No comments:
Post a Comment