Sunday, July 5, 2020

Hiking di Hutan Asai Manokwari

Mendengar kata hutan mungkin sebagian dari Anda akan membayangkan bahwa tempat itu cukup berbahaya karena bisa jadi ada binatang buasnya. Bayangan seperti itu ada benarnya juga tetapi di hutan Papua tidak ada binatang buas seperti singa atau harimau. Memang ada ular berbisa dan babi hutan serta burung kasuari tetapi mereka tidak agresif terhadap manusia. 
Ekowisata hutan
Bersama Wisatawan Thailand di hutan Asai
Sebagai pemandu wisatawan, saya sering mengantar tamu-tamu asing yang datang dari berbagai negara untuk kegiatan hiking di hutan hujan tropis Papua. Hiking adalah kegiatan berjalan kaki. Terkadang istilah ini dipakai secara bergantian dengan kata trekking dan backpacking. Selama melakukan perjalanan di hutan, ada banyak hal menarik yang bisa dilihat seperti bunga, kupu-kupu, burung dan jamur.

Berwisata ke Manokwari, Papua Barat
Pantai Asai Manokwari
Saya senang sekali berjalan di hutan khususnya di hutan Asai - daerah pesisir pantai utara Manokwari. Karena letaknya yang tidak terlalu jauh, sekitar 1 jam dengan mobil, maka Asai menjadi destinasi hiking yang penting bagi wisatawan asing. Hutan Asai bisa dijelajahi dengan berjalan kaki menyusuri Sungai Asai. Gemericik air di sela-sela batu, kicauan burung merupakan suara musik alam yang kami nikmati di kala berjalan menembus hutan tropis Asai. 
Setelah berjalan kurang lebih 2 jam di bawah pepohonan besar, suasana hutan belantara semakin terasa. Pada saat itu kami telah berada jauh sekali dari pemukiman penduduk dan merasa begitu dekat dengan alam. Ketika kaki terasa pegal, saya dan para wisatawan biasanya beristirahat sejenak di pinggir sungai. Sambil menikmati biskuit atau roti dan sebotol air mineral, saya suka berangan-angan, seandainya bisa punya rumah di tengah-tengah hutan. Kebanyakan wisatawan yang datang dari Eropa tidak menyia-nyiakan waktu yang ada. Setelah perut terisi makanan, langsunglah mereka melompat ke dalam air. Arus sungai Asai tidak terlalu kencang. Oleh karena itu, para wisatawan bisa berenang tanpa merasa takut. Seringkali, kami bertemu dengan anak-anak Papua yang sedang mencari ikan di sungai.

Selama berada di dalam hutan mereka tanpa hentinya memotret kupu-kupu, burung serta tumbuh-tumbuhan yang mereka jumpai. Ketika waktu telah menunjukkan pukul 3 sore, saya biasanya memberitahu mereka bahwa sudah saatnya untuk berjalan pulang. Kami tiba kembali di kota Manokwari pada jam 6 sore.
Semua wisatawan yang menikmati hiking di Asai berkomentar bahwa sesudah melihat hutan hujan tropis secara langsung, mereka menjadi lebih menghargai alam dan peranannya bagi kehidupan manusia. Dengan demikian kegiatan hiking lewat program eko-wisata yang telah saya kembangkan selama ini di Kabupaten Manokwari, mampu meningkatkan kepekaan dan kepedulian orang untuk lebih mencintai hutan. Bila Anda tertarik untuk menjelajah Papua termasuk berkemah selama beberapa malam di hutan belantara, jangan lupa untuk mengenakan sepatu hiking yang tahan air, memakai lotion anti serangga dan tas ziplog guna melindungi peralatan elektronik di kala hujan. Tidak ada sinyal ponsel di dalam hutan sehingga berjalanlah dengan hati-hati. Taati nasehat pemandu wisata Anda selama kegiatan hiking agar Anda terhindar dari kecelakaan dan hal-hal lain yang tidak diinginkan oleh kita semua.
Wisata alam di hutan Papua bisa digolongkan sebagai petualangan sehingga janganlah berharap bahwa ada kemewahan di tempat ini. Pemandangan hutan, sungai dan laut Manokwari yang indah bisa Anda temui saat berjalan di daerah yang terpencil ini. oleh Charles Roring/email: peace4wp@gmail.com

1 comment:

  1. Mantap... Sukses selalu dgn program mencintai lingkungan.

    ReplyDelete