Pages

Friday, June 26, 2020

Peselancar Dunia di Tanjung Bakaro Manokwari

oleh Charles Roring
Foto di bawah ini menunjukkan seorang wisatawan bernama Alberto Castro dari Brazil sedang menikmati kegiatan selancar air (wave surfing) di Pintu Angin - Tanjung Bakaro, Manokwari. Alberto adalah seorang peselancar yang sudah sangat berpengalaman. Dia beserta beberapa teman dari tim SurfExplore berkunjung ke kota ini pada bulan Februari hingga Maret yang lalu.  Mereka melakukan eksplorasi berbagai tempat di pesisir pantai utara (pantura) Manokwari untuk ombak-ombak besar.
Pintu Angin Bakaro
Kawasan pantura di wilayah Manokwari berhadapan langsung dengan Samudra Pasifik. Selama bulan November hingga April perairan pantainya diterpa oleh ombak besar yang ketinggiannya mencapai beberapa meter sehingga cocok untuk olahraga selancar air.
Hayato Maki di Manokwari Papua Barat
Peselancar internasional Hayato Maki dari Jepang di Pantai Pintu Angin (Tanjung Bakaro) Manokwari
Ada banyak tempat di Manokwari yang telah mereka tentukan sebagai spot surfing terbaik. Salah satunya adalah di Pinto Angin. Di sini, hanya peselancar yang sudah berpengalaman saja yang boleh melaut. Bagi peselancar yang masih berada pada tingkat pemula (beginners), kawasan pesisir yang saya rekomendasikan adalah Pantai Amban, Tanjung Pepaya serta Pantai Bakaro (tempat panggil ikan).
Kota Manokwari sudah memiliki sebuah klub untuk para peselancar. Namanya Abasi Klub Surfing. Mereka juga sudah mempunyai blog yang tertulis dalam bahasa Inggris yakni abasiklubsurfing.blogspot.com. Jika Anda adalah seorang peselancar yang tertarik untuk berburu ombak di Manokwari, saya sarankan untuk bertemu dengan anggota-anggota dari Abasi Klub Surfing.
Belum ada surfcamp di sekitar pantai Abasi maupun Tanjung Bakaro. Para pelancong yang berkunjung ke Manokwari bisa menginap di rumah-rumah penduduk dan di beberapa hotel yang ada di kota ini. Setiap peselancar hendaknya didampingi oleh surfguide yang sudah berpengalaman dari Abasi Klub Surfing. Hal ini untuk memastikan agar para peselancar mengetahui spot surfing yang aman buat mereka, dan kondisi di bawah airnya apakah berbatu-batu atau berpasir.
Setelah para peselancar dunia dari tim SurfExplore itu kembali ke negara masing-masing, mereka menerbitkan sebuah artikel di situs surfline. Situs yang diperuntukkan khusus bagi olah raga selancar akan membantu mempromosikan pinto angin sebagai destinasi alternatif untuk berselancar di Indonesia.

No comments:

Post a Comment