Anak-anak dan pedati di Minahasa - foto oleh Charles Roring |
Pedati adalah alat transportasi tradisional yang saya lihat sewaktu berkunjung ke Minahasa. Pedati umumnya ditarik oleh sapi atau kerbau dan digunakan untuk mengangkut hasil-hasil pertanian serta bahan bangunan. Karena pedati tidak menggunakan bahan bakar fosil, kendaraan ini masuk dalam kategori kendaraan "hijau." Namun demikian, sapi yang menarik pedati harus makan rumput segar agar memiliki energi untuk menarik beban. Pada zaman modern ini, jumlah pedati semakin berkurang karena digantikan oleh truk pick-up yang cepat dan kapasitas muatnya lebih banyak.
Pada gambar di samping ini, nampak anak-anak Minahasa sedang duduk di atas pedati yang memuat kelapa. Saya melihat mereka dalam perjalanan pulang dari Bukit Doa. Mereka nampak ceria di atas roda sapi tersebut. Para pemilik kendaraan roda empat sering merasa terganggu dengan kehadiran pedati di jalan raya. Tapi, secara pribadi, saya senang dengan kehadiran pedati di daerah Minahasa karena hal tersebut sangat penting bagi tetap terpeliharanya model pertanian dan gaya hidup masyarakat agraris yang berkelanjutan. Pedati tidak menghasilkan emisi gas buang yang berbahaya bagi lingkungan hidup. Kendaraan tradisional lainnya yang ditarik oleh hewan adalah bendi. Semoga pedati dan bendi terus eksis di bumi Minahasa.
No comments:
Post a Comment