Wisatawan Spanyol saat nonton Burung Surga Raja di hutan Susnguakti |
Cendrawasih Kuning Kecil (Paradisaea minor) |
Burung Cendrawasih atau yang disebut pula Burung Surga merupakan daya tarik wisata yang populer di Papua Barat. Burung ini memiliki bulu yang indah serta perilaku hidup yang unik. Banyak wisatawan dari berbagai penjuru dunia datang ke Manokwari - ibu kota Provinsi Papua Barat untuk mengamati burung Cendrawasih yang mulai mengalami kepunahan. Burung-burung lain seperti Taun-taun (rangkong), kakaktua putih, kakaktua raja, elang serta nuri, juga hidup di hutan hujan tropis yang ada di pesisir sebelah timur Pegunungan Arfak. Salah satu lokasi yang menjadi tempat menonton burung surga tersebut adalah di Hutan Susnguakti yang letaknya kira-kira satu jam perjalanan dengan kendaraan bermotor dari kota Manokwari.
Cendrawasih Kuning Kecil - jantan |
Cendrawasih Raja |
Burung Cendrawasih jantan biasanya mulai aktif berdansa untuk merayu burung betina di pagi hari kira-kira jam 6. Ketika burung-burung betina datang, mereka akan berdansa, bercumbu dan akhirnya kawin. Wisatawan yang ingin melihat burung-burung surga itu perlu membawa salah satu dari beberapa peralatan yang saya rekomendasikan berikut ini:
- Teropong (binoculars)
- Kamera digital yang memiliki kemampuan super zoom. Tipe kamera murah yang bisa mengambil gambar dalam jarak jauh ada bermacam-macam. Beberapa di antaranya: Nikon Coolpix P900; Canon Powershot SX60 HS, atau Sony Cybershot DSC-H400 dan lain-lain
Kuskus binatang marsupial yang hidup di pohon |
Burung-burung lain yang sering dijumpai di hutan pinggir pantai dan pegunungan rendah antara lain taun-taun/ rangkong; kakaktua putih; kakak tua raja; kingfishers dan pinon imperial pigeon, dll.
Selain kegiatan menonton burung Cendrawasih, wisatawan bisa mendaki pegunungan Arfak untuk melihat berbagai jenis tumbuhan dan satwa yang hidup di dalamnya. Di Malam hari, orang kampung bisa meniru suara kuskus betina untuk menarik datangnya kuskus jantan. Siapkan kamera Anda untuk memotret binatang nocturnal (yang biasanya aktif di malam hari) ini. Ada pula jamur yang bercahaya. Jika ingin memotretnya, gunakan kamera D-SLR yang telah disetel untuk kondisi pemotretan macro dan malam. Perjalanan di dalam hutan Pegunungan Arfak ini akan menunjukkan kepada Anda betapa tingginya keanekaragaman hayati yang hidup di sana.
Selain kegiatan menonton burung Cendrawasih, wisatawan bisa mendaki pegunungan Arfak untuk melihat berbagai jenis tumbuhan dan satwa yang hidup di dalamnya. Di Malam hari, orang kampung bisa meniru suara kuskus betina untuk menarik datangnya kuskus jantan. Siapkan kamera Anda untuk memotret binatang nocturnal (yang biasanya aktif di malam hari) ini. Ada pula jamur yang bercahaya. Jika ingin memotretnya, gunakan kamera D-SLR yang telah disetel untuk kondisi pemotretan macro dan malam. Perjalanan di dalam hutan Pegunungan Arfak ini akan menunjukkan kepada Anda betapa tingginya keanekaragaman hayati yang hidup di sana.
Anda bisa juga menikmati kegiatan snorkeling dan memancing di pantai. Semoga pengalaman melakukan kegiatan eko-wisata di Manokwari - Papua Barat semakin memperkaya kehidupan serta apresiasi Anda terhadap keindahan alam nusantara yang luas ini. Artikel singkat ini ditulis oleh Charles Roring
Maka kestarikan endemik ini...
ReplyDelete