Pages

Tuesday, June 23, 2020

Jeepney Kendaraan Umum yang Populer di Filipina

Pada masa Perang Dunia II, Amerika Serikat memproduksi kendaraan militer jenis Jeep dalam jumlah yang banyak. Setelah perang selesai, militer Amerika menghadapi kelebihan stok kendaraan tersebut. Ketika meninggalkan Filipina, mereka menjual atau memberikan mobil Jeep tersebut kepada masyarakat. Karena pada masa itu, kebutuhan akan alat transportasi umum yang murah merupakan hal yang mendesak maka orang-orang Filipina memodifikasi kendaraan tersebut dengan memanjangkannya dan menaruh bangku berhadap-hadapan di bagian belakang. Untuk menarik minat warga naik transportasi umum tersebut, kendaraan ini didandani dengan berbagai hiasan dan lukisan yang berwarna-warni. Mobil eks Perang Dunia II yang sudah dimodifikasi ini dinamai Jeepney. Fungsinya yang dulu sebagai pengangkut tentara sekarang membawa penumpang. Jeepney adalah busnya orang Filipina.
Jeepney minibus penumpang di Manila
Manila, Filipina
Kebanyakan Jeepney sudah berusia puluhan tahun. Tidaklah mengherankan jika mesinnya menjadi kurang efisien dan banyak mengeluarkan asap. Di samping itu pula, ada banyak sopir jeepney yang kurang disiplin dalam menurunkan dan menaikan penumpang sehingga terjadi kemacetan di jalanan. Ketika saya berada di Manila pada awal tahun 2014 ini, saya masih melihat banyak sekali Jeepney di jalan-jalan kota tersebut. Transportasi umum memegang peranan penting dalam mengantar warga kota yang hendak pergi ke sekolah, kantor atau berbelanja. Jeepney dengan kapasistas muat yang besar ikut berfungsi dalam mengurangi kemacetan.
Dalam sebuah perjalanan mengelilingi kota Manila dan juga menuju situs penyelaman di Anilao - Batangas, saya melihat stasiun pompa bensin yang dimiliki perusahaan asing. Tentu saya hati saya agak sedih karena perekonomian negara ini tentunya tidak boleh bergantung pada bahan bakar dari luar. Hal ini terasa pula di Indonesia yang dulunya adalah negara pengekspor minyak tetapi sekarang telah menjadi pengimpor minyak. Negara-negara berkembang seperti Indonesia dan Filipina seharusnya mengembangkan bahan bakar dan energi terbarukan mereka secara lebih serius agar transportasi dan kegiatan perekonomian bisa berkembang dengan baik dan memberi kemakmuran bagi rakyat.
Pemerintah Filipina sadar bahwa Jeepney, bersama-sama dengan taksi, LRT (Light Rail Transit), dan Manila MRT (Metro Rail Transit) merupakan transportasi publik yang berperan utama dalam mengangkut orang dan barang di kota Manila.  Nampak jelas bahwa pemerintah Filipina sangat serius dalam mengembangkan transportasi umum mereka. Semoga keberadaan Jeepney yang identik dengan Filipina tersebut tetap lestari di negeri yang menjadi tetangga Indonesia tersebut. oleh Charles Roring.

No comments:

Post a Comment