Pages

Thursday, June 25, 2020

Pawai Budaya di Manokwari

Setiap tanggal 4 dan 6 Februari jalan-jalan utama di kota Manokwari selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun manca negara. Pada saat itu, masyarakat berbagai penjuru Tanah Papua berkumpul di kota ini untuk menghadiri hari ulang tahun Pekabaran Injil sekaligus berpartisipasi dalam karnaval budaya.  Karnaval budaya ini terbuka bagi siapa saja dari berbagai latar belakang agama maupun golongan demi mewujudkan Tanah Papua sebagai zona damai bagi semua orang. 
Suku batak ikut memperingati hari Pekabaran Injil di Tanah Papua
Delegasi Masyarakat Batak
Pada tanggal 4 Februari sore, biasanya jemaat dari berbagai gereja di Tanah Papua dan dari luar Papua berparade di dalam kota sambil menyanyikan lagu-lagu rohani memuji Tuhan. Ada yang mengenakan pakaian adat, ada yang mengenakan pakaian biasa untuk jalan santai. 
Keesokan harinya, kegiatan peribadatan dilaksanakan di Pulau Mansinam. Ribuan orang juga ke sana untuk merayakan hari peringatan pendaratan 2 orang missionaris Jerman yakni C.W. Ottow and J.G. Geissler di Pulau Mansinam pada 5 Februari 1855 untuk memberitakan Kabar Baik bagi seluruh masyarakat di Tanah Papua.  
Pada 6 Februari sore, wisatawan dan penduduk kota berkumpul di jalan-jalan utama di kota Manokwari untuk melihat pawai budaya yang dihadiri oleh berbagai kelompok masyarakat yang menari dengan pakaian adat mereka masing-masing. Ada ratusan suku yang hidup di tanah Papua. Oleh karena itu, pakaian tradisional, lagu-lagu serta tarian adat yang mereka pentaskan juga berbeda-beda. Pawai budaya Manokwari adalah perayaan tahunan yang meriah karena diikuti oleh hampir seluruh suku yang ada di Papua dan bahkan dari luar Tanah Papua.

Karena kegiatan ini sudah menjadi agenda tetap maka setiap tahun jumlah wisatawan asing yang berasal dari Eropa dan kawasan lainnya semakin bertambah jumlahnya. Khusus pada tanggal 5 Februari, ribuan orang pergi ke Pulau Mansinam yang menjadi lokasi pendaratan pertama bagi dua misionaris Eropa yang bernama Ottow dan Geissler. 
Semua rangkaian Peringatan HUT PI dan Pawai Budaya yang ada di Manokwari mendapat perhatian besar dari pemerintah dan masyarakat. Pawai Budaya ini terbuka bagi semua orang dari berbagai latar belakang suku dan agama di Indonesia maupun di dunia yang ingin melihat kekayaan budaya masyarakat yang tinggal di kota Manokwari. 
Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia, telah juga sampai di Indonesia dan khususnya lagi Tanah Papua. Oleh karena itu, pemerintah pasti memperketat penerapan protokol kesehatan selama peringatan HUT PI pada tanggal 5 Februari 2021 ini seperti penggunaan desinfektan dan penggunaan masker di tempat-tempat publik. Mengenai teknis pelaksanaan HUT PI pada masa pandemi seperti sekarang ini, tentunya para jemaat harus mendengar pemberitahuan dari pihak GKI dan petugas kesehatan terutama satgas penanggulangan Covid-19 yang tentu tidak ingin melihat adanya pengumpulan massa besar-besaran. 

Di mana letak Manokwari
Manokwari adalah ibukota Provinsi Papua Barat. Kota ini secara geografis berada di daerah Vogelkop dari Tanah Papua. Selain dikenal sebagai daerah tujuan pertama bagi para zendeling, dalam dunia ekowisata dan sejarah alam, Manokwari adalah salah satu destinasi wisata pengamatan burung-burung surga yang terpenting di seluruh dunia.
wisata rohano ke Tanah Papua
Rute Penerbangan ke Manokwari
Napak Tilas ke Wondama
Setelah wisatawan menghabiskan waktu di Manokwari dan pulau Mansinam. Mereka bisa melanjutkan perjalanan napak tilas para pembawa KABAR BAIK ke Kabupaten Wondama. Ibukotanya adalah Rasiei. Di sana I.S. Kijne mendirikan sekolah pendidikan guru di Aitumieri yang menandai awal dibangunnya generasi pertama kaum intelektual Papua dalam memasuki peradaban modern. Perjalanan ke Kabupaten Wondama bisa dilakukan menggunakan kapal penumpang dari Manokwari.
bukit Aitumieri di Teluk Wondama
Bukit Aitumieri
Pemandangan Teluk Wondama yang indah dari Bukit Aitumieri akan membawa keteduhan hati bagi siapa saja melanjutkan perjalanan dari Manokwari ke Wondama untuk mengikuti napak tilas para pembawa Kabar Baik yang telah bersusah payah membawa terang Kristus kepada masyarakat Papua.

Bagaimana pergi ke sana?
Pada umumnya, wisatawan yang hendak berkunjung ke Manokwari menggunakan pesawat udara. Ada beberapa maskapai penerbangan yang melayani rute Jakarta - Makassar - Sorong - Manokwari dengan jadual yang teratur antara lain: Wings/ Lion Air, Sriwijaya Air, Batik dan Garuda. 
Teluk Dore dan Pegunungan Arfak
Kota Manokwari
Beberapa kapal PELNI juga singgah di Manokwari. Silahkan berkunjung ke website masing-masing perusahaan penerbangan dan PELNI untuk memperoleh jadual dan harga tiket yang tepat.

Hotel
Ada sejumlah hotel di kota Manokwari info selengkapnya bisa pembaca peroleh dengan melakukan pencarian di Google.
Atraksi Wisata Lainnya
Atraksi lain yang bisa dinikmati di Manokwari adalah:
  • Berenang sambil melihat keindahan terumbu karang (snorkeling)
  • Pengamatan burung surga
  • Penjelajahan hutan
  • Sepeda gunung
  • Olah raga memancing
  • Piknik di sungai
  • Berkemah di hutan
  • Penjelajahan gua (caving) 
  • Wisata ke daerah Pegunungan Arfak
  • Pementasan Tarian dan Lagu Tradisional
  • Kunjungan ke seniman-seniman untuk membeli suvenir.
Ditulis oleh Charles Roring

No comments:

Post a Comment