Pages

Tuesday, November 22, 2016

Traditional House of tribes from Arfak Range

Drawing of Rumah Kaki Seribu
Rumah Kaki Seribu
I spent 5 days in Arfak mountains last week visiting some villages around Anggi lakes. The scenery was very beautiful. I also went hiking in the tops of Mount Kobrey and Mount Sensenemes. There were a lot of species of high altitude flowers including Anggi gladiol, nepenthes, rhododendrons, orchids, ants nests (myrmecodia). During the tour, I stayed in the houses of the indigenous people called Rumah Kaki Seribu. Local people burned firewood to keep the room warm. Unfortunately, their houses did not have chimneys. I could not stand the smokes that filled in the whole spaces of the house.
It had a lot of wooden pillars as its supports with walls made of tree barks arranged in overlapping layers stiffened by wooden sticks that were arrange and tied in upright as well as diagonal positions. This was an earthquake resistant house. I like the trip in Arfak mountains.
It was a nice adventure. I hope to be back soon.

Friday, September 9, 2016

Berwisata ke Hutan Tambrauw di Papua Barat

Traveling to Tambrauw forest
Wisatawan Amerika Serikat di Hutan Tambrauw
Hutan hujan tropis merupakan habitat alami bagi ribuan spesies tumbuhan hewan dan tumbuhan. Di Indonesia, ada satu wilayah yang sebagian besar datarannya masih ditutupi hutan lebat. Wilayah itu namanya Kabupaten Tambrauw. Kabupaten ini terletak di Provinsi Papua Barat antara Sorong dan Manokwari. Meskipun tidak sepopuler Raja Ampat, kabupaten ini diam-diam telah dikunjungi oleh wisatawan asing yang datang dari berbagai negara. Beberapa di antaranya berasal dari Luxembourg, Amerika Serikat, Hongkong, Belanda, Prancis, Selandia Baru dan Jerman.
Hiking, camping, birding and wildlife watching in Tambrauw
Northern Coast of Tambrauw regency
Hutan Hujan Tropis
Kawasan hutan di Tambrauw merupakan habitat alami bagi bermacam species tumbuhan dan hewan. Beberapa jenis tumbuhan yang dikenal antara lain: pandan buah merah (Pandanus conoideus), bambu, kelapa, pisang, ketapang, barringtonia asiatica.
Tumbuh-tumbuhan di daerah pegunungan  Tambrauw juga unik sekali, salah satu yang menarik perhatian adalah pohon Pisang Raksasa.
Pengamatan Burung dan Satwa Liar
Kebanyakan wisatawan asing yang berkunjung ke Tambrauw ingin melihat burung yang berbulu indah seperti: Cendrawasih Kuning (Lesser Birds of Paradise/ Paradisaea minor), Cendrawasih Merah Raja (Cicinnurus regius), Magnificent Riflebird (Ptiloris magnificus), Kakaktua Putih (Sulphur Crested Cockatoo/ Cacatua galerita), Kakaktua Raja (Palm Cockatoo/ Probosciger aterrimus), Taun-taun (Rhyticeros plicatus)
Terumbu Karang
Snorkeling holiday in Indonesia
Orange skunk anemonefish
Perairan Tambrauw juga ditumbuhi oleh berbagai jenis terumbu karang yang berwarna-warni. Terumbu karang ini adalah rumah bagi berbagai macam ikan dan satwa laut lainnya seperti damselfish, butterflyfish, anemone fish, parrotfish, urchin, teripang, bintang laut dan lain-lain.
Coral reef in the coast of Tambrauw regency
Marine life in Coral reef
Berwisata ke Tambrauw
Kebanyakan wisatawan yang ke Tambrauw menikmati berkemah di tepi sungai yang berair jernih selama 2 atau 3 hari kemudian dilanjutkan dengan snorkeling selama 1 atau 2 hari di pinggir pantai.
Adapun rentetan perjalanan wisatanya adalah sbb (itinerari di bawah ini hanya sebagai referens saja dan bisa dirubah sesuai keperluan). 
Hari 1
Tiba di Sorong
Transfer ke Tambrauw dengan kapal atau kendaraan bermotor
Transfer ke hutan
Hari 2
Berkemah dan Jelajah sungai dan hutan
Pengamatan burung surga dan satwa liar
Hari 3
Berkemah dan Jelajah sungai dan hutan
Pengamatan burung surga dan satwa liar
Hari 4
Transfer ke tepi pantai
Snorkeling
Hari 5
Transfer ke kota Sorong
Hari 6
Transfer ke bandara

Biaya
Biaya perjalanan wisata ke Tambrauw ditentukan oleh jumlah peserta dan berapa lama wisatawan ingin menghabiskan waktunya di Tambrauw. 

Anda ingin berwisata ke Tambrauw? Silahkan menghubungi DPC HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) Kabupaten Tambrauw Nico Nauw WA 082198060084

Catatan: Aktivitas Ekowisata ke Tambrauw hanya bisa dilaksanakan kembali setelah pandemi covid-19 mereda atau ketika pemerintah telah membuka akses ke Tambrauw dengan SOP New Normal. 

Friday, July 1, 2016

Arm Wrestling

This is an old drawing of mine that depicts a father and a son were playing Arm Wrestling. Actually its real title is "David Against Dad." I made this drawing in 2004 when I was still living in Malang city of East Java. I think I used colored pencil manufactured by Faber Castell and created the artwork on an A4 size drawing paper.
Father and son were playing arm wrestling. In Indonesia, it is called panco
Playing Arm-wrestling

I still have the original drawing. So, if you are interested in buying it, you can send me an email.

Tuesday, May 24, 2016

Saatnya Panen

Ini adalah gambar seorang petani tradisional di Pulau Jawa, Indonesia. Dia sedang bekerja memanen hasil pertanian di kebunnya. Saya membuat gambar ini beberapa tahun yang lalu saat masih tinggal di kota Malang - Jawa Timur. Kota itu memiliki udara yang sejuk dan dikelilingi oleh lahan pertanian yang produktif. Saya menggunakan pensil warna untuk membuatnya. Saya lupa nama perusahaan pembuat pensil itu. Mungkin Faber-Castell.

Gambar ini telah berada di dalam sebuah kotak karton, bersama-sama dengan lukisan-lukisan saya yang lain, selama bertahun-tahun. Saya senang sekali melihatnya masih dalam keadaan baik. Saya merasa perlu membagikannya di blog ini.
Harvest Time

Monday, May 23, 2016

Carrying a Cement

After guiding a German tourist named Katja in Raimuti island where we enjoyed snorkeling over coral reef, I accompanied her back to Manokwari city. It was approximately 2 p.m. We took a chance to visit Niko Asaribab - a Papuan artist who lived near Anggrem harbor. Most of his works were wooden carvings. There was a painting of underwater world that showed coral reef and tropical fish.
After spending half an hour with the artist, we continued our trip to the harbor. There were several wooden boats parking at the jetty. There were a pile of Cement Tonasa not far from where we were standing. The sun was shining fully with clear sky. The surrounding atmosphere was really hot. And I saw a porter was carrying cement on his back walking towards a boat. There was a sack of cement on the wooden jetty. Perhaps it fell while being carried by one of the porters.

I made a colored pencil drawing about the mid-day scene of the Anggrem harbor. It was a modest harbor. Several years later, the people's harbor has been changed into a concrete jetty with concrete construction and paving block floor. I heard that it was inaugurated by Jokowi - President of Indonesia last year.
Now the modest look of the people's harbor has disappeared. At least, I did a small drawing of the old harbor as a souvenir.
Please, support this blog by buying my artworks below:

Pikul Semen

Suatu hari setelah memandu seorang wisatawan Jerman bernama Katja menikmati kegiatan snorkeling di Pulau Raimuti, saya mengantarnya kembali ke kota Manokwari. Kebetulan saat itu waktu menunjukkan pukul 02.00. Kami menyempatkan diri berkunjung ke rumah, Niko Asaribab - seniman Papua yang tinggal di kawasan Pelabuhan Anggrem. Karya-karyanya sebagian besar berupa ukiran dari kayu. Ada juga lukisan tentang pemandangan bawah laut terutama terumbu karang dan ikan-ikan tropis.
Pekerja pelabuhan di Manokwari sedang memikul semen tonasa
Pekerja Pelabuhan di Anggrem Manokwari sedang pikul semen
Setelah menghabiskan waktu kurang lebih setengah jam di situ, kami melanjutkan perjalan kami ke pelabuhan Anggrem. Di situ ada beberapa kayu yang merapat di dermaga. Ada tumpukan Semen Tonasa tak jauh dari tempat kami berdiri. Matahari bersinar penuh dan langit cerah. Suasana saat itu terasa panas. Dan saya melihat seorang buruh angkut barang yang memikul semen untuk dimuat ke kapal. Ada satu sak semen tergeletak begitu saja di dermaga kayu. Mungkin semen itu jatuh dari punggung salah satu buruh yang bekerja.
Saya membuat sebuah gambar tentang pemandangan di pelabuhan Anggrem itu. Pelabuhannya sangat sederhana. Beberapa tahun kemudian, pelabuhan itu telah berubah menjadi pelabuhan rakyat dengan konstruksi beton, lantai paving block. Pelabuhan yang baru tersebut saya dengar telah diresmikan oleh Presiden Indonesia Jokowi.
Kini suasana pelabuhan rakyat yang serba sederhana telah hilang. Setidaknya saya telah membuat sebuah gambar tangan berukuran kecil sebagai kenang-kenangan.

Friday, May 20, 2016

Lukisan Cat Air Burung Surga

Setelah membuat sketsa Burung Cendrawasih beberapa waktu yang lalu, langkah selanjutnya adalah mewarnainya agar karya seni ini nampak lebih bagus. Saya pakai Pensil Warna Cat Air ( Derwent Watercolour Pencils). Jadi saya bisa mengarsir atau mewarnai gambar layaknya seperti menggunakan pensil warna biasa. Selanjutnya saya gunakan kuas kecil yang telah dicelup sedikit ke dalam air dan menyapukannya ke permukaan gambar yang telah diwarnai untuk menciptakan efek sapuan kuas.

Lesser Birds of Paradise (Paradisaea minor)

Efek sapuan kuas basah mengakibatkan warna mengisi permukaan kertas secara lebih merata. Untuk menghemat waktu maka saya tidak mengarsir sketsa yang ada. Saya langsung menggunakan pensil itu sebagai cat air. Caranya mudah saja. Setelah mencelupkan kuas ke air, saya menyapukannya ke ujung pensil sesuai dengan warna yang saya kehendaki. Selanjutnya saya menyapu permukaan sketsa yang hendak diwarnai. Pekerjaan ini berisiko merusak gambar karena kertas yang saya pakai lebih tipis dari yang diperuntukan bagi lukisan cat air. Dengan penuh kehati-hatian dan kesabaran, akhirnya saya bisa menyelesaikan lukisan tersebut. 

Beberapa tahun lalu, saya juga membuat gambar Cendrawasih jantan (1 ekor) dan betina (2 ekor) yang saya lihat di hutan Susnguakti Manokwari. Karena saya menggunakan pensil warna cat air Derwent untuk mengerjakannya maka waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan gambar ini lama sekali hingga beberapa bulan. 
Semoga Anda menyukainya.

Cat Air Burung Cendrawasih
Sketsa Burung Cendrawasih
Gambar Burung Cendrawasih Merah
Gambar Vektor Cendrawasih Merah

Sunday, May 15, 2016

Gembok

Saya baru saja upload sebuah gambar ke Tropical Art. Kali ini saya tidak menggambar burung, bunga atau satwa liar. Yang saya unggah adalah grafik vektor "gembok" yang saya buat menggunakan Inkscape. Ini adalah benda yang terbuat dari besi dan setiap hari saya pegang. Saat membuka toko, saya akan mengambil kunci dari gantungan dan menuju ke pintu utama lalu memasukkan kunci tersebut ke dalam gembok. Setelah gembok terbuka saya akan mengeluarkannya dari lubang kaitan di dua daun pintu besar yang menutup toko. Kemudian pintu saya dorong dan mulailah saya bekerja sebagai seorang pemilik toko yang melayani pembeli mulai dari air mineral hingga lilin.
Grafik Vektor "Slot" versi Inkscape - kalau ini saya gambar pakai laptop dan mouse

Di malam hari, saya akan mengambil gembok ini kembali dan menggantungnya ke pintu utama toko sebelum menguncinya. Kegiatan ini merupakan salah satu dari aktivitas rutin selama beberapa tahun terakhir.
Bila saya sedang bekerja di luar rumah (sebagai pemandu wisatawan) maka saya akan berada di tengah hutan Papua atau di pulau-pulau terpencil di Raja Ampat, Teluk Cendrawasih atau di Teluk Triton selama beberapa hari. Oleh karena itu, tanggung jawab menggunakan gembok ini ada di tangan seorang karyawan saya.
Art drawing
Sketsa Gembok, kalau yang ini hasil goresan tangan
Sebenarnya istilah gembok kurang dikenal di Papua. Masyarakat di sini sudah terbiasa menggunakan kata 'slot.' Kata ini berasal dari bahasa Belanda "slot atau hangslot" yang artinya sama dengan gembok. Nah, sebagai penghargaan saya untuk jasa dari slot tersebut dalam menjaga keamanan toko saya saat ditutup maka saya buat sketsa dan gambar vektor dari slot tersebut, hehehe.....
Oh ya, hampir lupa. Saat saya sedang membuat sketsa pensil dari slot tersebut, saya ditemani oleh seorang perempuan muda berdarah Jerman. Dia bekerja sebagai guru di Cina. Waktu itu dia sedang berlibur di Manokwari. Dia duduk di hadapan saya sambil bercerita tentang berbagai hal. Akhirnya saya beri sejumlah penjelasan mengenai lokasi snorkeling di Perairan Manokwari dan trekking di hutan Pegunungan Arfak. Perempuan Jerman ini jalan-jalan seorang diri di papua. Dia pun mau bermalam di hutan Warmarway di Pegunungan Arfak untuk menonton burung Cendawasih. Tentunya dia tidak seorang diri. Saya sudah telpon pemandu lokal di kampung Warmarway bersama-sama dengan beberapa anak perempuan setempat untuk menemaninya selama di hutan. Waduh! Saya lupa namanya.

Wednesday, May 11, 2016

Burung Surga Jantan

Saya baru saja mengunggah sebuah gambar vektor ke akun di Redbubble. Judulnya adalah Lesser Birds of Paradise artinya Burung Surga Kecil. Dalam bahasa Indonesia, burung ini lebih dikenal dengan nama burung Cendrawasih. Gambar di bawah ini adalah Cendrawasih jantan. Burung
Burung ini hidup di hutan-hutan Papua. Burung surga dan burung-burung lainnya yang ada di hutan memegang peranan penting dalam kelestarian hutan hujan tropis Papua. 
Burung Cendrawasih Jantan dari hutan hujan tropis Papua
Mereka menyebarkan biji-bijian dari buah yang mereka makan ke seluruh penjuru hutan. Hutan hujan tropis sangat bermanfaat bagi kehidupan kita karena menyerap gas-gas CO2 yang kita lepaskan ke udara dari kendaraan bermotor, kompor dan termasuk rokok yang kita hisap sehari-hari. Pada saat yang sama, hutan tropis melepas Oksigen ke udara yang kita hirup setiap detiknya.
Sayang sekali, burung surga atau burung Cendrawasih ini terus diburu oleh masyarakat karena keindahan bulunya.
Cendrawasih jantan harus menunjukkan kelihaiannya berdansa guna memikat burung Cendrawasih betina agar mereka bisa kawin. Atraksi dansa ini telah menjadi daya tarik wisata terutama bagai wisatawan pencinta alam dan pengamat burung. Meskipun tur di hutan tergolong sulit, banyak yang tetap berminat untuk menjadi peserta. 
Sebagai seorang pemandu turis, saya telah mengatur perjalanan bagi ratusan wisatawan yang ingin menjelajah hutan sekaligus menonton keindahan burung ini. Saya biasa mengantar wisatawan pengamat burung tersebut ke Lembah Klasow di Kabupaten Sorong atau ke Pegunungan Arfak di Kabupaten Manokwari di Papua Barat.
Meskipun perjalanan di dalam hutan tergolong sulit, para wisatawan senang karena bisa melihat ekosistem hutan dan menonton tarian burung Cendrawasih yang bisa dibilang sebagai bonus buat mereka.
Baca juga:

Tuesday, May 3, 2016

Lukisan Cat Air Bunga Hibiscus

Lukisan kecil Bunga Hibiscus ini saya buat menggunakan pensil warna cat air Derwent. Saya melihat bunga itu saat sedang memandu seorang mahasiswi dari Inggris. Kami menghabiskan waktu kurang lebih dua minggu menjelajah hutan belantara Papua Barat.  Kami berkemah di hutan, mengamati satwa liar terutama burung cendrawasih, dan bunga-bunga hutan yang tumbuh di pinggir sungai, anggrek yang ada di tanah maupun di cabang-cabang pohon serta tumbuhan yang merambat yang banyak jenisnya.
Pada mulanya saya tidak terlalu menaruh perhatian pada bunga hibiscus yang lebih dikenal dengan sebutan kembang sepatu. Namun, akhirnya saya menyadari bahwa saya belum pernah menggambar bunga hibiscus. Tak lama kemudian saya mencoba membuat sketsa memakai pensil Staedler 2B. Lalua saya mewarnainya. Dan jadilah lukisan kecil Kembang Sepatu ini seperti pada gambar berikut:

Lukisan Cat Air Kembang Sepatu
Saya tidak menyangka kalau lukisan yang sederhana ini laku dibeli seseorang sebagai desain cetak pada baju kaos Zazzle. Senang rasanya mendapati bahwa ada seseorang yang membeli kaos tersebut dan semoga dia menyukai karya seni ini.


Lukisan Kembang Sepatu di atas sudah bisa dipesan dalam bentuk t-shirt, casing ponsel, bantal dan tote bag bagi para pembaca di Indonesia. Silahkan klik gambar berikut untuk memesannya.
 Tote Bag Kembang Sepatu
Tote Bag Kembang Sepatu

Monday, May 2, 2016

Kupu-kupu Sayap Burung Ornitopthera Priamus

Setiap kali saya ke hutan mengantar wisatawan, selalu saja saya melihat kupu-kupu. Ada sejumlah spesies di Papua yang berukuran besar dengan bentangan sayap mencapai lebih dari 20 cm. Salah satu spesies yang umum saya jumpai adalah Ornithoptera priamus. Kupu-kupu ini suka mengumpulkan sari bunga kembang sepatu atau bunga jeruk.
Berikut ini adalah gambar dari kupu-kupu tersebut yang saya sket memakai pensil biasa dan warnai dengan Derwent Watercolor pencils.
Birdwing butterfy
Sengaja latar belakang gambar ini saya biarkan berwarna putih polos agar saya bisa menggambar ulang (dengan cara tracing) di komputer untuk keperluan pencetakan T-shirt atau produk -produk lainnya di zazzle.com/tropicalart sebagai berikut: Birdwing Butterfly T Shirt by tropicalart
Kupu-kupu ini hidup di hutan hujan tropis Papua dan berbagai pulau lain di sekitarnya. Sayang sekali hutan semakin rusak akibat aktivitas manusia. Semoga hutan dan kupu-kupu raksasa ini tetap  lestari selamanya.


Sunday, April 24, 2016

Ikan Pari Manta

Ikan pari adalah salah satu spesies ikan yang dilindungi di dunia. Ukuran bentang sayapnya mencapai 3 atau 4 meter. Berarti ikan pari bisa beberapa kali lebih besar dari manusia. Saya melihatnya saat berkunjung ke Raja Ampat beberapa waktu yang lalu ketika memandu 4 wisatawan Ceko.

Selama berada di kepulauan yang indah itu, kami berkunjung ke berbagai lokasi terumbu karang seperti di Yenbuba, Mansuar Barat, Teluk Kabui, Batu Lima, Friwen, hingga ke Pianemo (gugusan pulau-pulau karst yang memiliki pemandangan indah sekali). Biaya keliling Raja Ampat selama 5 hari untuk satu grup kecil wisatawan Ceko tersebut terbilang mahal yakni 38 juta rupiah.

Stasiun Pembersihan
Di lautan bebas, ada sebuah tempat yang cukup "dangkal" di mana ikan-ikan pari manta ini membersihkan dirinya. Di lokasi inilah, para wisatawan yang umumnya adalah penyelam skuba dan penyelam bebas mengamati ikan-ikan manta tersebut. Dalamnya sekitar 15 hingga 25 meter di bawah permukaan laut. Sewaktu berada di Stasiun Pembersihan, kami merasakan adanya arus laut. Kami harus terus berenang melawannya agar tetap berada di atas stasiun pembersihan ini.
Ikan-ikan manta akan melayang mengitari stasiun pembersih sambil tubuhnya dibersihkan oleh ikan-ikan kecil yang memakan berbagai kotoran yang menempel di tubuh mereka. Inilah yang disebut simbiosis mutualisme.
Ketika tubuh mereka telah bersih maka mereka akan meninggalkan stasiun itu kembali ke lautan bebas. Tubuh yang bersih akan mengurangi tahanan air sehingga ikan pari manta bisa berenang lebih cepat di samudra.

T-shirt Manta
Nah, setelah membaca sedikit cerita dari saya tentang Manta, besar harapan saya, para pembaca berminat membeli T-shirt dengan gambar ikan Manta tersebut yang telah saya desain menggunakan Inkscape.
T-shirt ini bisa dipesan secara online lewat website Zazzle pada link gambar di bawah ini:




Two Dolphins in Open Sea

Today, most people travel to distant places by airplanes. I live in a region where there are a lot of islands. So, I prefer to visit the islands by ship or boat. When I walk along the outer aisle of the main deck I seldom see dolphins. They swim in groups. Passengers are happy when they see the fish jumping or swimming very close to the bow of the ship. Dolphins like to "escort" fast moving ship.
I used to see dolphins at surf spot in Cape Bakaro of Manokwari city. They are still considered as the best wavesurfers compared to human.

Because I like drawing, I consider dolphins as a good inspiration for my artwork. To make the drawing, I first make a sketch using a graphite pencil. After that, I color it using Derwent Watercolour Pencils.
Now the drawing is available online as printed artworks on various zazzle products from iPhone and iPad Dolphin cases to high quality canvas print which you could see below:


Whaleshark Watching

In my previous post, I said that whaleshark watching has become a popular tourist attraction. As a tourist guide I can give some information about where to go to see whaleshark. There are to sites in West Papua where you can see or swim with whaleshark. The famous one is in Cendrawasih bay whereas the second on is in Triton bay. Both area located in West Papua. So, if you have time and money, you can fly to Jakarta city (the capital of Indonesia) and then by domestic airline go to Nabire where you can continue your trip to Kwatisore to swim with whaleshark.
Swimming with whaleshark in Kwatisore
Swimming with whalesharks in Cendrawasih bay of West Papua

If you have already seen it and need a souvenir or gift, I can recommend some products that are printed with whaleshark illustration. I created that illustration using inkscape and uploaded the file into zazzle online store. Now you can buy it printed on various products from t-shirts to iphone cases. Here is the link: whaleshark watching.
To give you an idea of how it will look like when you buy it printed on t-shirt, please, have a look at the following picture:

I hope that you will be interested in buying the tank top or other products with the same vector graphic.

Friday, April 22, 2016

Berenang dengan Hiu Paus

Berenang dengan ikan hiu paus telah menjadi sebuah daya tarik wisata di beberapa negara bahari di dunia. Hiu paus dalam bahasa Inggris disebut whaleshark. Nama Latinnya adalah (Rhincodon typus). Ikan ini tidak buas. Makanannya adalah ikan puri yang ukurannya kecil-kecil. Di Teluk Cendrawasih dan Teluk Bitsyari Papua, para nelayan mengumpulkan ikan puri di malam hari dan menampungnya semalam suntuk. Saat subuh tiba hiu-hiu paus itu akan datang. Mungkin mereka mampu mencium bau ikan-ikan kecil tersebut. Wisatawan dari berbagai negara di dunia, suka sekali melihat ikan tersebut. Mereka akan berenang bersamanya dan memotret ikan raksasa tersebut. Kegiatan wisata pengamatan ikan hiu paus tersebut telah menciptakan tambahan penghasilan bagi penduduk lokal.

Meskipun tidak berbahaya bagi manusia, wisatawan yang hendak berenang di laut terbuka untuk melihat satwa ini perlu menjaga jarak yang aman. Maksudnya agar ikan bisa bergerak bebas. Sering sekali wisatawan memeluk dan bahkan berada di depan mulut sang ikan sehingga menghalanginya mencari makan.
Grafik Vektor
Berikut ini adalah gambar dari sketsa di atas yang telah saya olah lebih terperinci di komputer dengan menggunakan software inkscape. Grafik vector ini bisa dibeli dalam bentuk cetakan di berbagai produk zazzle mulai dari topi, hingga kaos oblong.




Kurangi penggunaan plastik
Sengaja saya buat sketsa ikan hiu paus pada blog ini untuk membangkitkan kepedulian kita semua tentang pentingnya menjaga kelestarian alam yang kita miliki. Salah satu cara paling efektif adalah dengan mengurangi penggunaan kantong plastik dan botol plastik (biasanya kita beli berupa air minum dalam kemasan).
Bila laut kita bebas dari sampah plastik, logam dan bahan kimia yang berbahaya maka ikan-ikan bisa hidup sehat. Para nelayan akan memperoleh tangkapan ikan yang berlimpah. Wisatawan pasti senang berkunjung ke sini. oleh Leo Roring

Monday, April 4, 2016

Birding Tour in Manokwari




Cinnamon Ground Dove
Cinnamon Ground Dove
Manokwari as Birding Destination
As a birding tour destination, Manokwari has got several areas that are suitable for birdwatching:Manokwari regency has been famous as the most important birdwatching destination in New Guinea island. As the largest tropical island in the world, New Guinea is divided into 2 territory. The eastern region is the independent state of Papua New Guinea and the western one is the territory of Indonesia called West Papua. There are 2 provinces in West Papua, i.e. Papua (with the capital of Jayapura) and Papua Barat (with Manokwari as its capital).
The Lowland Forest
This is the forest area which is the natural habitat of Sulphur Crested Cockatoo, Blyth's hornbill, Western Crowned Pigeon, Rainbow Lorikeet, Pesquet Parrot (which is very difficult to find), Friarbird, Beautiful Fruit Dove and the famous Lesser Birds of Paradise. Azure Kingfisher, King Birds of Paradise, Paradise Riflebird, Spangled Drongo, Eclectus Parrot and a lot more.

Arfak Mountains
Higher Montane Forest of Arfak Mountains has become a world class birding destination. Here, visitors are able to watch Western Parotia, Magnificent Birds of Paradise, Vogelkop Bowerbird and Cinnamon Ground Dove.

The Lower Montane Forest
of the mountains has got birds whose species are similar to the ones in low flat land area.
As a tourist guide, I could arrange a trekking tour in the jungle of Manokwari regency. During the tour, visitors will be able to stay in the jungle for several days to watch not only birds but also other wild animals such as cuscus possum and colorful butterflies.
Birding Gear
Most birdwatchers need a pair of binoculars to see birds. To enhance birding experience, I will also bring a spotting scope and a field guide entitled Birds of New Guinea written by Bruce Beehler and his friends. A D-SLR camera with telephoto lens will be a useful device particularly for taking pictures of birds in distant branch of a tree. Today, Nikon has manufactured a bridge camera with the highest optical zoom 83x. Its type is Nikon Coolpix P900. Because the birding activity will be done in tropical jungle, I will bring dome tents.
Lesser Birds of Paradise (Paradisaea minor) in Susnguakti forest
Lesser Birds of Paradise (Paradisaea minor)
Snorkeling Tour
In addition to jungle tour, I can also organize a snorkeling tour for you if you want to see coral reef and tropical fish that live in Manokwari waters. Based on my personal observation, there are a lot of of species of fish that can be seen. Some of them are striped surgeon fish, trevally, damselfish, moorish idol, parrotfish, grouper, and anemonefish.
How to get there?
  • Fly from your country to Jakarta city (the capital of Indonesia)
  • Fly from Jakarta to Manokwari by domestic airlines such as Garuda, Express Air, Sriwijaya Air 
  • I could meet you in Manokwari city and organize your birding trip in the jungle.

Contact:
Please, contact me by email to: peace4wp@gmail.com if you are interested in trekking and birdwatching in Manokwari.