Saya baru saja upload sebuah gambar ke
Tropical Art. Kali ini saya tidak menggambar burung, bunga atau satwa liar. Yang saya unggah adalah grafik vektor "gembok" yang saya buat menggunakan Inkscape. Ini adalah benda yang terbuat dari besi dan setiap hari saya pegang. Saat membuka toko, saya akan mengambil kunci dari gantungan dan menuju ke pintu utama lalu memasukkan kunci tersebut ke dalam gembok. Setelah gembok terbuka saya akan mengeluarkannya dari lubang kaitan di dua daun pintu besar yang menutup toko. Kemudian pintu saya dorong dan mulailah saya bekerja sebagai seorang pemilik toko yang melayani pembeli mulai dari air mineral hingga lilin.
|
Grafik Vektor "Slot" versi Inkscape - kalau ini saya gambar pakai laptop dan mouse |
Di malam hari, saya akan mengambil gembok ini kembali dan menggantungnya ke pintu utama toko sebelum menguncinya. Kegiatan ini merupakan salah satu dari aktivitas rutin selama beberapa tahun terakhir.
Bila saya sedang bekerja di luar rumah (sebagai pemandu wisatawan) maka saya akan berada di tengah hutan Papua atau di pulau-pulau terpencil di Raja Ampat, Teluk Cendrawasih atau di Teluk Triton selama beberapa hari. Oleh karena itu, tanggung jawab menggunakan gembok ini ada di tangan seorang karyawan saya.
|
Sketsa Gembok, kalau yang ini hasil goresan tangan |
Sebenarnya istilah gembok kurang dikenal di Papua. Masyarakat di sini sudah terbiasa menggunakan kata 'slot.' Kata ini berasal dari bahasa Belanda "slot atau hangslot" yang artinya sama dengan gembok. Nah, sebagai penghargaan saya untuk jasa dari slot tersebut dalam menjaga keamanan toko saya saat ditutup maka saya buat sketsa dan gambar vektor dari slot tersebut, hehehe.....
Oh ya, hampir lupa. Saat saya sedang membuat sketsa pensil dari slot tersebut, saya ditemani oleh seorang perempuan muda berdarah Jerman. Dia bekerja sebagai guru di Cina. Waktu itu dia sedang berlibur di Manokwari. Dia duduk di hadapan saya sambil bercerita tentang berbagai hal. Akhirnya saya beri sejumlah penjelasan mengenai lokasi snorkeling di Perairan Manokwari dan trekking di hutan Pegunungan Arfak. Perempuan Jerman ini jalan-jalan seorang diri di papua. Dia pun mau bermalam di hutan Warmarway di Pegunungan Arfak untuk menonton burung Cendawasih. Tentunya dia tidak seorang diri. Saya sudah telpon pemandu lokal di kampung Warmarway bersama-sama dengan beberapa anak perempuan setempat untuk menemaninya selama di hutan. Waduh! Saya lupa namanya.