Suatu malam ketika berada di Ambon, saya merasa lapar sekali. Hari sudah menunjukkan jam 8 dan cuaca di luar masih hujan. Kepada wartawan senior - Rudi Fofid, saya menanyakan tempat makan ikan bakar yang bisa dijangkau di malam hari. Lima belas menit kemudian, saya diboncengi oleh Opa Rudi (demikian nama kerennya) menuju pusat kota. Hujan rintik-rintik masih terasa di badan ketika kami meninggalkan studio Radio Mena-Moeria.
|
Hidangan ikan bakar di kota Ambon |
Kami pun tiba di sebuah rumah makan kecil yang berada tak jauh dari Ambon Plaza. Beberapa orang pengunjung sudah duduk di situ. Ikan bakar merupakan menu yang suka saya pesan ketika berkunjung ke Ambon. Harganya sekitar Rp. 40.000 per porsi. Saya dan Opa Rudi duduk di meja yang berhadapan dengan pintu masuk. Sambil menunggu kedatangan ikan bakar tersebut, kami bercerita tentang rekonsiliasi di Maluku, eko-wisata serta pelestarian alam dan terumbu karang Maluku. Opa Rudi mengutarakan angan-angannya untuk membangun museum sejarah alam di kampung halamannya Ngilngof.
Akhirnya ikan bakar pesanan kami pun tiba. Saya menyantapnya dengan lahap. Memang ikan bakar di Ambon ini lezat sekali rasanya.
Ambon adalah sebuah kota teluk yang indah di Maluku. Pemandangan indah kota ini, beserta laut biru di dalam teluknya bisa dinikmati wisatawan ketika berkunjung ke Tugu Christina Martha Tiahahu di kawasan Karang Panjang. Para pelancong bisa juga menikmati berbagai aktivitas wisata alam di pulau ini. Snorkeling, diving, trekking, birdwatching merupakan kegiatan yang umum dilakukan wisatawan. Bagi siapa saja yang ingin mengetahui lebih dalam tentang sejarah perdagangan rempah-rempah dan interaksi Maluku dengan dunia luar, serta keanekaragaman budaya di Maluku, kunjungan ke Museum Siwalima adalah titik awal yang tepat.
Nah, jika Anda berkunjung ke Ambon - ibukota Provinsi Maluku, jangan lupa untuk mencoba ikan bakarnya. Catatan ini dibuat oleh Charles Roring/ E-mail: peace4wp@gmail.com