Kaimana adalah sebuah kota kecil di Pantai Selatan Papua. Kota ini terkenal dengan sebutan kota senja. Memanjang dari Barat ke Tenggara, Kaimana bisa dijelajahi dalam waktu satu hari penuh. Cara termurah untuk melihat pemandangan Kota Kaimana yang terdiri dari pantai yang dikepung gunung batu adalah dengan naik sepeda motor.
Sewaktu berada di sana, saya bepergian dengan sepeda motor Honda Supra X yang hemat bahan bakar, kami menjelajahi wilayah pinggiran kota Kaimana hingga ke Kilometer 14. Sepeda motor tetap stabil melesat di jalan sempit bergunung hingga saya tiba di sebuah jembatan yang airnya berwarna biru kehijauan (turquoise). Saya berhenti agak lama di sini. Berjalan menelusuri jembatan kayu yang beberapa papannya telah rapuh menuntut kehati-hatian ekstra.
Sewaktu berada di sana, saya bepergian dengan sepeda motor Honda Supra X yang hemat bahan bakar, kami menjelajahi wilayah pinggiran kota Kaimana hingga ke Kilometer 14. Sepeda motor tetap stabil melesat di jalan sempit bergunung hingga saya tiba di sebuah jembatan yang airnya berwarna biru kehijauan (turquoise). Saya berhenti agak lama di sini. Berjalan menelusuri jembatan kayu yang beberapa papannya telah rapuh menuntut kehati-hatian ekstra.
Pemandangan Sungai dan hutan di Kilometer 14, Kaimana, Papua Barat |
Keindahan alam hutan hujan tropis dan sungai di Kilometr 14 membuat saya terdiam lama mengaguminya. Terus terang saja, saya sungguh jatuh cinta pada kota ini. Diam-diam dalam hati, saya berkata bahwa kalau sampai saya punya cukup uang maka saya akan pindah di kota ini.
Setelah menghabiskan waktu kurang lebih satu setengah jam melihat pemandangan Kilometer 14 dan beberapa kali melihat burung taun-taun, burung nuri serta kakaktua terbang di udara, saya melanjutkan perjalanan ke Tanggaromi. Daerah ini terletak di sebelah Barat Laut dari Kota Kaimana. Di sana, saya melihat perahu-perahu motor yang keluar masuk Teluk Arguni. Sekali lagi, pemandangan alam di Teluk Arguni ini begitu indah. Sesudah itu, saya kembali ke kota Kaimana. Di sepanjang jalan, hujan turun dengan derasnya. Saya sempat berteduh sebentar di rumah seorang petani sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan dan tiba di penginapan di sore hari. Kota Kaimana bisa pula dijelajahi dengan naik sepeda gunung (mountain bike). Saya sarankan para wisatawan memakai jenis sepeda gunung dengan gigi depan 3 buah dan gigi belakang antara 7 sampai 9 buah. Sepeda buatan Wim Cycle, dan Polygon sangat cocok untuk Papua.
Perahu menuju Teluk Arguni di Pelabuhan Tanggaromi - Kaimana |
Kota kecil Kaimana yang begitu menawan hati ini tidak sulit dijangkau. Setiap minggu ada kapal PELNI yang singgah di Kaimana dan setiap hari ada pesawat Wings Air yang melayani rute penerbangan dari dan ke Kaimana. Wisatawan yang tinggal di Pulau Jawa, bisa naik Lion Air ke Makassar dan Ambon, untuk selanjutnya ditransfer ke pesawat Wings Air yang akan mengantar mereka ke Fakfak dan akhirnya mendarat di Kaimana.
Saya suka sekali menikmati hidangan ikan bakar di Rumah Makan Daeng pada siang hari. Di malam hari, beraneka-ragam makanan seafood ditawarkan oleh para pemilik warung tenda di kawasan reklamasi di dekat pelabuhan. Ditulis oleh Charles Roring
No comments:
Post a Comment